My Name Is Hilda Agustiani

My Name Is Hilda Agustiani
Dalam fisiologi, senyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat bergeraknya atau timbulnya suatu gerakan di bibir atau kedua ujungnya, atau pula di sekitar mata. Kebanyakan orang senyum untuk menampilkan kebahagian dan rasa senang. Senyum itu datang dari rasa kebahagian atau kesengajaan karena adanya sesuatu yang membuat dia senyum, Seseorang sendiri kalau senyum umumnya bertambah baik raut wajahnya atau menjadi lebih cantik ketimbang ketika dia biasa saja atau ketika dia marah.

Rabu, 20 Juni 2012

Kesalahan dalam Penulisan Aamiin

Terkadang kita tidak terlalu memperhatikan yang namanya tulisan, banyak yang beranggapan "yang penting maknanya kesitu, toh semua orang juga tahu kok", itu keliru besar. Ternyata tulisan dalam bahasa asing baik itu Arab, inggris dan yang lain jika diterjemahkan sesuai dengan katanya atau huruf-huruf yang ditulis, itu bisa memengaruhi arti bahkan makna loh.... Mau bukti?? ok ;) saya akan ambil sebuah contoh kata "Aamiin", yang sering kali kita ucapkan dan tuliskan dalam kehidupan sehari-hari, semoga bermanfaat..... Dalam Bahasa Arab, ada empat perbedaan kata “AMIN” yaitu : 1. ”AMIN” (aliF dan mim sama-samapendek),artinya AMAN, TENTRAM 2. “AAMIN” (alif panjang & mim pendek),artinya MEMINTA PERLINDUNGAN KEAMANAN 3.”AMIIN” (alif pendek & mim panjang),artinya JUJUR TERPERCAYA 4.“AAMIIN” (alif & mim sama-sama panjang),artinya YA TUHAN, KABULKANLAN DOA KAMI Terus Bagaimana dengan pengucapan/ Penulisan “ Amien“ ??? Sebisa mungkin untuk yang satu ini (Amien) dihindari, karena ucapan “Amien” yang lazim dilafadzkan oleh penyembah berhala (Paganisme) setelah do ’a ini sesungguhnya berasal dari nama seorang Dewa Matahari Mesir Kuno: Amin-Ra (atau orang Barat menyebutnya Amun-Ra). jadi, mulai sekarang berhati-hatilah dari yang sekecil apapun, karena tidak kita sadari bahwa terkadang "yang kecil itu yang mematikan" ;) #Salam semangat dan Tersenyumlah untuk Masadepanmu ^-^

Kamis, 29 Desember 2011

Apa itu Kebahagiaan ?

PERSEPSI YANG SALAH TENTANG “KEBAHAGIAAN”
Berapa banyak orang di dunia ini yang hidupnya dipenuhi rasa kegelisahan dalam hatinya dan kebingungan yang tak berujung hanya karena persepsi yang salah tentang kebahagiaan. Sebenarnya apa itu kebahagian itu? Megapa banyak orang sulit untuk meraihnya? Apakah meraka tidak bisa menemukan kebahagiaan? Atau mereka menemukan hal yang mirip dengan kebahagiaan tetapi sesungguhnya bukan kebahagiaan?
Pertanyaan ini sudah muncul sejak berabad-abad yang lalu dan misteri kebahagiaan ini masih saja belum menemukan jawaban yang tuntas, disini saya akan mencoba untuk menoba mendevinisikan kebahagian tersebut,
Menurut saya sebenarnya mereka itu bukannya tidak menemukan kebahagiaan, hanya saja mayoritas orang salah dalam mengartikan kebahagiaan tersebut.

Bagaimana tidak? karena sesunguhnya kebahagiaan itu hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang pandai dalam meng-syukuri dan tabah dengan segala sesuatu yang terjadi pada dirinya didunia ini 2 sifat ini muncul karena keyakinan seseorang akan Tuhan. Maka jika sesorang telah hidup sebagaimana mestinya dan ketika kegagalan menderanya dia tak berputus asa atas kegaglan tersebut dan ketika keberhasilannya dalam suatu usaha ia raih, sombong dan congkak bukanlah sifat yang akan terlihat darinya.
Namun yang terjadi pada saat ini bukanlah seperti cerita diatas,oleh karenanya disini saya akan menyebutkan beberapa hal yang menyebabkan kebahagiaan itu sulit kita raih agar dapat kita hindari dan menjadikannya sebagai solusi terbaik dalam meraih kebahagiaan yang hakiki dalam kehidupan,
Pertama : Manusia cenderung mencari kebahagiaan dengan cara menemukan benda-benda yang diluar yang mereka anggap bisa membahagakan, dalam hal ini yang berperan penting adalah uang, kebahagian seringkali ditafsirkan dengan uang,harta benda dan kekayaan sebab mereka berkeyakinan bahwa kebhagiaan adalah kemampuan ketika kita bisa mendapatkan apapun yang kita iniginkan dan solusi terbaik untuk mendapatkanya adalah uang. Ini yang membuat diri kita mencurhkan segenap tenaga dan pikiran demi memperolehnya.
Yang menarik dalam hal ini ternyata uang bukannya bisa membuat kita merasa bahagia tetapi justru rasa tidak puas. Semaki kita memperoleh uang maka semakin tidak puas pula diri kita dengan hasil yang telah kita peroleh dan dari keidak puasan ini maka sudah pasti kebhagian bukanlah hal yang kita peroleh.

Kedua : Manusia sreingkali memaknai kebhagiaan dengan kesenangan dan kenikmatan. Setiap orang memang senantiasa mencari kesenagna dan menghindari kesakitan, ini sudah menjadi fitrah dari manusia tanpa terkecuali, namun seringkali manusia hanya mempunayai perspektif jangka pendek yang menyebabkanya jatuh kedalam jurang ketidakbhagiaan karena manusia sringkali terpedaya pada kenikmatan dan kesenangan yang padahal ujungya menghantarkan pada penderiataan yang jauh kebih mendalam.
Mendapatkan uang se-banyak-banyaknya dengan cara yang mudah adalah kesenangan, tapi orang lupa bahwa diujung kebahagiaannya dia harus membayar dengan penderitaan telah menantinya misalkan jika ia harus menghadapi hukuman karena korupsi, tergoda dalam kesenangan seks yang secara kasak mata terlihat bahwa itu adalah bentuk dari kebhagiaan dan terlihat sangat menyenagkan untuk kemudian harus menuai hancurnya kredibilitas.

Ke empat : ketidak percayaanya manusia akan hukum alam yaitu hukum sebab-akibat yang telah diatur oleh tuhan didunia sebagai cara Tuhan untuk intervensi dunia ini karena setiap perbuatan dialam ini akan ada akibatnya, tidak ada yang gratis.
Segala kebaikan pasti akan berakibat kebaikan pula meski tidak terjadi secara langsung begitu pula sebalinya. Banyak orang berfikiran bahwa hukum alam ini adalh relatif dan brfikir bahwa dia bisa mengakali hukum alam, mungkin pemikiran inilah yang menyebabkan manusia tak segan-segan melakukan kejahatan meski merka tau bahwa setiap keburukan akan menuai keburukan.
Pemikiran sperti ini sesungguhnya mencerminkan bahwa manusia tidak sepenuhnya percaya pada Hukum-Hukam Tuhan, ketika kita melakukan kejahatan sekecil apapun maka sesungguhnya kita telah merusak kbahagiaan kita sendiri. Ingatlah bahwa jiwa manusia itu suci pada fitrahnya, maka jika kita melakukan kejahatan sudah pasti muncul rasa gelisah, tidak tenang dan perasaan dikejar-kejar rasa bersalah, sesorang yang melakukan kejahatan bisa saja mersa gembira atas kejahatannya sendiri. tapi tidak bisa di pungkiri dibalik kesenagnya itu rasa tidak tenang dan tidak damai selalu inggap dihatinaya. Batas kebahagiaan manusia itu adalah kebaikan, ketika seorang manusia keluar gari jalur kebaikan maka hatinya akan gelisah dan akan kembali damai lagi jika ia kembali kepada kebaikan.

Maka pastikanlah Langkah-langkah Terbaik mu untuk masa depan mu yang telah direncanakan.

Oleh: Muhammad Irwan Khoiruddin
Nb: Di post dari : http://www.resensi.net/apa-itu-kebahagiaan/2011/12/

Istri Yang Setia

Istri Yang Setia

Sabtu, 01 Oktober 2011

MARI MELEPAS KAWAN

Berbagi cerita dari sebuah pengalaman hidup yang menginspirasi ;)
Apakah kita sedang dibuat jengah oleh orang-orang yang tidak kita sukai??
Spesial teruntuk sahabat-sahabatku ;)
SAYA UCAPKAN SELAMAT MEMBACA :
Terkadang kita tidak bisa terlepas dari yang namanya KEBENCIAN, termasuk AKU. Heee
Seringkali mood kita berubah jadi kaku dan flat, entah kenapa tanpa ada sebab musababnya yang jelas, ah tapi itu tidak mungkin adanya, dimana ada akibat pasti disitu juga ada sebabnya yang menjadi dalang, “wayang golek kali dalang” hehe. Lanjut…….
Hidup terasa kurang lengkap jika tidak ada yang menemani, baik keluarga, sahabat ataupun kekasih, eits satu lagi FOE or ENEMY atau yang lebih terkenal dikehidupan orang Indonesia, apalagi kalu bukan “MUSUH”. Musuh??? (-,-“) lho kok musuh, bukankah tidak baik kita memelihara musuh, kalau memelihara emas ya boleh-boleh saja, apalagi nilai emas sekarang sedang naik daun, alih-alih investasi buat tua nanti, lho apa hubungannya?? Haha, next…
Bukankah satu musuh saja itu lebih ganas daripada kita mempunyai seribu prajurit (red; teman). Terus ngapain musuh itu kita pelihara? “Yaaaa gak apa-apa kali biar beranak, kan seru” heee (Jangan ditiru berbahaya !!!)
Well, maksud saya disini jadikanlah musuh sebagai tolak ukur dalam kehidupan kita, harusnya kita bisa berpikir kenapa kita mempunyai musuh, dari manakah datangnya musuh tersebut dan kenapa musuh sering identik dengan orang yang sering melukai kita. Berarti kalau kita melukai diri sendiri, berarti kita juga musuh bagi diri kita sendiri, “kurang lebih begitu” hee dan saya juga sering heran, mengapa orang lain juga sering melukai kita? Mereka mencurangi kita, mengecewakan, mengatakan hal-hal yang buruk mengenai kita sepanjang waktu. Terkadang sudah jadi fitrah manusia ingin sekali membalasnyadan marah, jika kontrol emosi kita mulai terpancing. Mengapa kita tidak bisa membuatnya berlalu? Jika kita tidak bisa melepasnya, orang itu akan terus melukai kita, terus mencelakai kita. Ini adalah hal yang aneh, sebab mereka melukai kita tapi kita melekat terhadap hal itu, sehingga mereka melukai kita lagi dan lagi, setiap kita memikirkannya, mereka melukai kita sekali lagi.
Jika kita melihatnya dengan hal itu, kita bisa melihat bahwa hal yang paling tidak logis , tidak rasional, yang bisa kita perbuat adalah MARAH terhadap ORANG YANG MELUKAI kita. Sebab , saat mereka melukai kita, lalu kita marah, maka mereka melukai kita dua kali. Jika kita melepasnya, dan mereka hanya melukai kita satu kali, kemudian kita melepasnya. Selesai. Fungsikanlah kelebihan kita sebagai makhluk yang mempunyai akal, lalu pikirkanlah segala sesuatunya.
Kemudian kita juga sering terpancing dengan hal yang tidak jelas, misalkan ketika mood kita baik, lalu tiba-tiba kita melihat orang yang kita benci berlalu lalang didepan kita, tiba-tiba entah mengapa mood kita dibuat terbalik langsung ke suhu 360 derajat, menjadi pribadi yang snewen dan dibuat marah-marah tidak jelas. Lalu kita dibuat seperti orang stres oleh diri sendiri karena ketidaksukaan atau kemarahan pada seseorang. Akhirnya, marilah kita MELEPASKAN semuanya, supaya kita menjadi pribadi yang tidak terserang penyakit “syindrom snewen dadakan” (memangnya ada ya nama penyakit itu??) hahaa
Kita semua harus belajar cara melepas. Dengan tidak mampu melepas, membawa terus kenangan masa lalu, perasaan negatif masa kini, ketakutan akan masa depan, akan menyebabkan begitu banyak duka dan rasa sakit. Bukan hanya pada kita, namun juga pada orang yang bersama kita. Dengan belajar melepas, bukan berarti kita melepas sepanjang waktu, kita tidak bisa melepas segala hal sepanjang waktu, akan tetapi sungguh indah jika dalam rutinitas kita kapan saja, dalam situasi apa saja, kita memiliki kemampuan yang sebagian besar orang tidak bisa lakukan. Sekedar melepas dan membiarkan segala sesuatu berjalan alami.
Cara pertama melepas, bisa diilustrasikan dari pengalaman pribadi bersama salah seorang sahabat saya dan terispirasi dari apa yang saya baca. Dalam kejadian ini, berawal dari curahan hati “sesi curhat” kemudian saya mencoba merespon dan menjawabnya melalui sebuah sentuhan kecil dan note ini. Saya memberikan sebuah gelas kepada nya, kemudian dibiarkannya cangkir itu tepat diatas telapak tangannya selama kurang lebih lima menit, hampir menginjak lima menit, saya mencoba bertanya kepadanya “ bagaimana rasanya, berat?” dia menjawab “IYA”, selanjutnya saya intruksikan untuk menurunkannya (red; melempar/ membuangnya), dan saya pun bertanya kembali “bagaimana rasanya setelah gelas itu diturunkan (dilemparkan) ??”, jawabnya “ringan tidak pegal (kurang lebih jawabnya seperti itu). Ini jawabanku teman :
Lihatkan??? Itu hanya berat jika kita melekat padanya. Ya, itu hanya berat ketika kita memegangnya, namun ketika kita melepasnya, tidaklah berat lagi. (simpelkan? He), memang terkadang kita sulit melakukannya, saya pun masih begitu, tapi kalau sudah ada niat dan memulainya selagi ada kesempatan, APA SIH YANG GAK BISA?? Haha, Jadi hal-hal berat apa yang kita miliki sekarang dalam hidup?? Pekerjaan, penyakit, kesulitan uang,……, apakah itu berat?? HANYA BERAT JIKA KITA MEMEGANGNYA. Hal ini memberi kita pemahan bahwa cara pertama MELEPAS adalah MEMBUANG hal-hal.
Mari kita buang hal-hal yang tidak penting terlebih lagi menggangu pikiran kita, semoga kita bisa yaa. Amin…
Nb : bukan berniat menggurui karena salah-satu alasan saya menuliskan note ini hanya untuk memotivasi diri sendiri, berbagi pengalaman dan satu lagi menepati janji saya ;D dan mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak enak untuk dibaca.
Bye-bye: SEMOGA BERMANFAAT, Jazakumullah khairan ;)

Selasa, 19 April 2011

Dimana Letak Bahagia Anda?

Dimana Letak Bahagia Anda?

Ditulis oleh: Anne Ahira for Me ;)

"Tempat untuk berbahagia itu ada di
sini. Waktu untuk berbahagia itu kini.
Cara untuk berbahagia ialah dengan
membuat orang lain berbahagia"
                      -- Robert G. Ingersoll
Teman, apakah saat ini merasa bahagia?

Di mana letak kebahagiaan Kita
sesungguhnya? Apakah pada moleknya
tubuh? ..Jelitanya rupa? Tumpukan
harta?

....atau barangkali punya mobil mewah &
tingginya jabatan?

Jika itu semua sudah Kita dapatkan,
apakah kalian bisa memastikan bahwa
Kita *akan* bahagia?

Hari ini saya akan mengajak Kita untuk
melihat, kalau limpahan harta tidak
selalu mengantarkan pada kebahagiaan

Dan ini kisah nyata...

Ada delapan orang miliuner yang memiliki
nasib kurang menyenangkan di akhir
hidupnya. Tahun 1923, para miliuner
berkumpul di Hotel Edge Water Beach
di Chicago, Amerika Serikat. Saat itu,
mereka adalah kumpulan orang-orang yang
sangat sukses di zamannya.

Namun, tengoklah nasib tragis mereka 25
tahun sesudahnya! Saya akan menyebutnya
satu persatu :

=> Charles Schwab, CEO Bethlehem Steel,
      perusahaan besi baja ternama waktu itu.

      Dia mengalami kebangkrutan total,
      hingga harus berhutang untuk membiayai
      5 tahun hidupnya sebelum meninggal.

=> Richard Whitney, President New York
      Stock Exchange. Pria ini harus
      menghabiskan sisa hidupnya dipenjara
      Sing Sing.

=> Jesse Livermore (raja saham "The
      Great Bear" di Wall Street), Ivar
      Krueger (CEO perusahaan hak cipta),
      Leon Fraser (Chairman of Bank of
      International Settlement), ketiganya
      memilih mati bunuh diri.

=> Howard Hupson, CEO perusahaan gas
      terbesar di Amerika Utara. Hupson
      sakit jiwa dan meninggal di rumah
      sakit jiwa.

=> Arthur Cutton, pemilik pabrik tepung
      terbesar di dunia, meninggal di
      negeri orang lain.

=> Albert Fall, anggota kabinet
      presiden Amerika Serikat, meninggal
      di rumahnya ketika baru saja keluar
      dari penjara.

Kisah di atas merupakan bukti, bahwa
kekayaan yang melimpah bukan jaminan
akhir kehidupan yang bahagia!

Kebahagiaan memang menjadi faktor yang
begitu didambakan bagi semua orang.

Hampir segala tujuan muaranya ada pada
kebahagiaan. Kebanyakan orang baru bisa
merasakan *hidup* jika sudah menemukan
kebahagiaan.

Pertanyaannya, di mana kita bisa
mencari kebahagiaan?

Apakah di pusat pertokoan? Salon
kecantikan yg mahal? Restoran mewah?
Di Hawaii? di Paris? atau di mana?

Sesungguhnya, kebahagiaan itu tdk perlu
dicari kemana-mana... karena ia ada
di hati setiap manusia.

Carilah kebahagiaan dalam hatimu!
Telusuri 'rasa' itu dalam kalbumu!
Percayalah, ia tak akan lari kemana-mana...

Hari ini saya akan berbagi tips
bagaimana kita sesungguhnya bisa
mendapatkan kebahagiaan *setiap hari*.

Berikut adalah tips yang bisa Kita
lakukan:

1. Mulailah Berbagi!

    Ciptakan suasana bahagia dengan cara
    berbagi dengan orang lain. Dengan cara
    berbagi akan menjadikan hidup kita
    terasa lebih berarti.

2. Bebaskan hati dari rasa benci,
    bebaskan pikiran dari segala
    kekhawatiran.

    Menyimpan rasa benci, marah atau dengki
    hanya akan membuat hati merasa tidak
    nyaman dan tersiksa.

3. Murahlah dalam memaafkan!

    Jika ada orang yang menyakiti, jangan
    balik memaki-maki. Mendingan berteriak
    "Hey! Kamu sudah saya maafkan!!".

    Dengan memiliki sikap demikian, hati
    kita akan menjadi lebih tenang, dan
    amarah kita bisa hilang. Tidak percaya?
    Coba saja! Saya sering melakukannya. :-)

4. Lakukan sesuatu yang bermakna.

    Hidup di dunia ini hanya sementara.
    Lebih baik Kita gunakan setiap waktu
    dan kesempatan yang ada untuk melakukan
    hal-hal yang bermakna, untuk diri
    sendiri, keluarga, dan orang lain.

    Dengan cara seperti ini maka
    kebahagiaan Kita akan bertambah dan
    terus bertambah.

5. Dan yang terakhir, Kita jangan
    terlalu banyak berharap pada orang
    lain, nanti Kita akan kecewa!

Ingat, kebahagiaan merupakan tanggung
jawab masing-masing, bukan tanggung
jawab teman, keluarga, kekasih, atau
orang lain.

Lebih baik kita perbanyak harap hanya
kepada Yang Maha Kasih dan Kaya.

Karena Dia-lah yang menciptakan kita,
dan Dia-lah yang menciptakan segala
'rasa', termasuk rasa bahagia yang
selalu Kita inginkan. ^_^
 
Salam semangat selalu for all.....
Tersenyumlah Untuk Masa Depan Mu ^_~

Jumat, 15 April 2011

Cerita-Cerita Motivasi

Pelajaran Satu Juta Dolar

Pengembangan Diri, Tips Motivasi

Cerita motivasi kali ini disadur dari buku A Million Dollar Lesson yang dikarang oleh Petey Parker.  Petey Parker adalah seorang memberikan dasar-dasar bisnis inti melalui konsultasi dan seminar untuk semua kalangan. Dia membawa sebuah perspektif yang jujur sebagai pengamat, memberikan wawasan strategis, dan membantu perusahaan dalam menemukan solusi akan program dan agenda perusahaan. Berikut adalah ceritanya..
Seorang sopir taxi di Dallas telah mengajarkan saya bagaimana memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan. Sebuah pelajaran seharga satu juta Dollar. Mungkin anda harus mengeluarkan ribuan Dollar untuk membayar seorang keynote atau pembicara profesional dalam sebuah seminar atau pelatihan motivasi untuk karyawan perusahaan. Tapi kali ini saya hanya cukup mengeluarkan ongkos taxi seharga 12 Dollar saja.
Berikut ceritanya: Suatu hari saya terbang ke Dallas untuk bertemu seorang klien. Waktu sangat sempit, karena saya harus segera kembali ke airport. Saya menghentikan sebuah taxi. Begitu berhenti, dengan segera sopir taxi membuka pintu mobil untuk saya, dan memastikan bahwa saya telah duduk dengan nyaman di dalamnya.
Begitu saya duduk di belakang kemudi, dia menunjuk sebuah koran Wall Street Journal yang terlipat rapi di samping saya untuk dibaca. Kemudian dia menawarkan beberapa kaset, dan menanyakan jenis musik apa yang saya sukai. “Wow,” saya cukup terperanjat dengan pelayanannya. Saya menoleh ke sekeliling. Mungkin ada program “Candid Camera” yang ingin menjebak dan mengolok-olok saya. Dengan penasaran saya memberanikan bertanya pada sopir taxi itu, “Wah, kelihatannya anda sangat senang sekali dengan pekerjaan anda. Tentunya anda punya cerita yang panjang mengenai pekerjaan anda ini”
“Anda salah,” jawabnya, “Dulu saya bekerja di Corporate America (Perlu diketahui ini adalah sebuah perusahaan besar di Amerika). Tetapi saya merasa letih karena berapa pun kerasnya usaha untuk menjadi yang terbaik dalam perusahaan itu, ternyata tidak pernah memuaskan hati saya. Kemudian saya memutuskan untuk menemukan sebuah langkah dalam kehidupan saya dimana saya bisa merasa bangga dan puas karena mampu menjadi diri saya yang terbaik.”
“Saya tahu,” lanjutnya, “Saya takkan pernah bisa menjadi seorang ilmuwan roket, tetapi saya suka sekali mengendarai mobil dan memberikan pelayanan pada orang lain. Saya ingin merasa bahwa saya telah melakukan pekerjaan yang terbaik setiap harinya. Lalu, saya merenungi apa yang jadi kelebihan diri saya, dan wham.. saya menjadi seorang sopir taxi.”
“Satu hal yang saya yakini, supaya saya meraih keberhasilan dalam usaha saya ini, saya hanya perlu memenuhi kebutuhan penumpang saya. Tetapi agar bisnis saya ini menjadi luar biasa, saya harus melebihi harapan penumpang saya. Tentu saja saya ingin meraih hasil yang luar biasa, ketimbang yang biasa-biasa saja.”
Waw, ini adalah sebuah pelajaran nyata yang luar biasa. Menurut anda, apakah saya memberinya tip yang besar atas pelayanan yang diberikannya? Anda salah! Keluarnya dia adalah kerugian bagi CorporateAmerica, tetapi teman perjalanan yang baik.
Kata kata bijak motivasi kali ini
Bahagia bukanlah disebabkan oleh penghasilan dan jabatan tinggi, namun bahagia adalah karena suatu hal yang kita merasa bangga dan puas telah melakukannya (Resensi.net)
Jika ingin usaha berhasil, penuhi kebutuhan customer. Jika ingin usaha luar biasa, lebihi apa yang menjadi harapan customer.

Pelajaran Satu Juta Dolar

Pelajaran Satu Juta Dolar