AMBANG MUTLAK ( ABSOLUTE THRESHOLD)
Pada tingkat psikologis, sensasi adalah pengalaman yang ditimbulkan oleh stimuli sederhana (kilatan cahaya merah,misalnya), sedangkanpersepsi adalah integrasi sensasi tersebut (mesin, api). Pada tingkat biologis, proses sensorik adalah yang dikaitkan dengan organ indra dan tingkat tepi sistem saraf, sedangkan proses perceptual adalah yang berkaitan dengan tingkat sistem saraf yang lebih tinggi.
Sifat Umum Modalitas Sensorik
Sifat pertama menjelaskan modalitas sensorik pada tingkat psikologis sedangkan sifat kedua menjelaskan modalitas sensorik pada tingkat biologis.
Sensitivitas
Eksperimen klasik oleh Hecht, Shalaer, dan Pirenne (1942) membuktikan bahwa manusia dapat mendeteksi kilatan cahaya yang hanya 100 kuanta. Selain itu mereka menunjukkan bahwa hanya 7 hari 100 kuanta tersebut yang sesungguhnya kontak dengan molekul ktitis di mata.
TABEL Perkiraan Stimuli minimum untuk berbagai indra
Indra Stimuli Minimum
PENGLIATAN Cahaya lilin yang terlihat dari jarak 30 mil di malam yang gelap
PENDENGARAN Detik debuah jam tangan dari jarak 20 kaki dalam kondisi tenang
PENGECAPAN Satu sendok the gula dalam 2 galon air
PENCIUMAN Satu tetes parfum diteteskan ke dalam volume enam ruang
SENTUHAN Sayap lalat yang terbang di dekat pipi ana dengan jarak 1 cm
PENGLIATAN Cahaya lilin yang terlihat dari jarak 30 mil di malam yang gelap
PENDENGARAN Detik debuah jam tangan dari jarak 20 kaki dalam kondisi tenang
PENGECAPAN Satu sendok the gula dalam 2 galon air
PENCIUMAN Satu tetes parfum diteteskan ke dalam volume enam ruang
SENTUHAN Sayap lalat yang terbang di dekat pipi ana dengan jarak 1 cm
Ambang Mutlak
Cara yang paling umum untuk menilai sensitivitas modalitas sensorik adalah menentukan besar minimum stimulus yang dapat dibedakan dari tidak ada stimulus sebagai contohnya, cahaya terlemah yang dapat dibedakan dari kegelapan. Besar minimum ini dinamakan ambang mutlak. Prosedur yang digunakan untuk menentukan ambang dinamakan metoda psikofisik.
MENDETEKSI PERUBAHAN INTENSITAS
Contohnya suatu nada harus memiliki perbedaan intensitas sebesar tertentu sebelum satu nada terdengar lebih nyaring dari nada lain. Perbedaan minimum besarnya stimulus yang diperlukan umtuk membedakan dua stimuli dinamakan ambang perbedaan (differencs threshold) atau just noticeable difference (jnd)
Penyandian Sensorik
DARI RESEPTOR KE OTAK
Tiap indra berespons terhadap stimulus tertentu energi cahaya untuk penglihatan, energy mekanis untuk pendengaran dan sentuhan, energy kimia untuk penciuman dan pengecapan. Tetapi otak hanya berbicara dengan bahasa sinyal listirk yang berhubungan dengan pelepasan saraf. Tiap modalitas sensorik harus diubah (ditranslasikan) terlebih dahulu dari energy fisiknya menjadi energy listrik sehingga sinyal tersebut akhirnya dapat mencapai otak, proses ini dinamakan transduksi. Proses ini dilakukan oleh sel khusu di organ indra yang dinamakan reseptor.
Reseptor untuk pendengaran adalah sel rambut halus yang terletak di dalam telinga, getaran di udara yang merupakan stimulus untuk suara menyebabkan pembengkokkan sel-sel rambut tersebut yang menyebabkan implus saraf. Suatu reseptor dalah jenis sel saraf atau neuron khusus.
Indra Visual
Manusia memiliki indra berikut : visual(penglihatan), auditorius(pendengaran), penciuman, pengecapan, sentuhan(indra kulit), dan indra tubuh(yang bertanggung jawab untuk mengetahui posisi kepala relative terhadap tubuh)
Cahaya dan penglihatan
Untuk penglihatan energy fisiknya adalah cahaya. Cahaya adalah radiasi elektromagnetik (energy yang dihasikan oleh osilasi materi bermuatan listrik) dan masuk dalam rangkaian sinar kosmik, sinar-X, sinar ultraviolet dan infra merah dan gelombang radio dan televisi. Mata kita hanya sensitive pada panjang gelombang kira-kira 400 s/d 700 nm. Nanometer adalah satu per miliar meter, enegi yang terlihat hanya mencakup bagian yan sangat kecil dari gelombang elektromagnetik. Mata memilki 2 sistem yaitu membentuk citra dan mentransduksikan citra ke impuls listrik. Sistem pembentuk citra terdiri dari kornea. Kornea adalah bagian transparan di permukaan depan mata, cahaya masuk melalui mata, dan cahaya dibiaskan kearah dalam untuk membentuk citra. Lensa adalah melengkapi proses pemfokusan cahaya di retina lapisan tipis di bagian belakang bola mata. Lensa tidak menjadi cukup pipih untuk menjatuhkan benda jauh di focus, walaupun ia memfokuskan benda dekat secara baik dikatakan miopik atau mata dekat. Mata jauh adalah lensa tidak menjadi cukup sferis untuk memfokuskan benda dekat walaupun ia menfokuskan benda jauh secara baik. Pupil adalah lubang sirkular yang memiliki diameter yang bervariasi sebagai respon dari tingkat cahaya.
Di retina terdapat 2 tipe sel reseptor, sel batang dan sel kerucut. Sel batang ditunjukan untuk melihat di malam hari, mereka bekerja pada intensitas yang rendah dan menyebabkan sensasi yang tidak berwarna. Sel kerucut paling baik untuk melihat selama siang hari dan mereka berespons terhadap intensitas cahaya yang tinggi dan menyebabkan sensasi warna.
INDRA PENDENGARAN (AUDITORIK)
Telinga mengandung 2 sistem yaitu salah satu sistemnya adalah memperkuat dan mentransmisikan suara ke reseptor dimana sistem lain mengambil alih tugas dan mentransduksikan suara menjadi impuls saraf. Sistem transmisi mencakup telinga luar yang terdiri dari daun telinga/ pinna dan kanalis auditorius dan telinga dalam terdiri dari gendang telinga dan rangkaian tiga tulang pendengaran. Sistem transduksi terletak di telinga dalam yang dinamakan koklea yang berisi reseptor untuk suara. Telinga tengah terdapat sebuah membrane yang dinamakan gendang telinga (membrane timfani:eardrum) tugas telinga tengah adalah mentransmisikan getaran pada gendang telinga melalui suatu ruang yang berisi udara ke membrane lain, foramen ovale(oval window) merupakan gerbang masuk ke telingan dalam dan reseptor. Telinga tengah tersusun dari tiga tulang pendengar yaitu maleus, inkus, dan stapes. Koklea merupakan saluran tulang yang bergulung.
MENDENGAR NADA
Orang dewasa muda dapat mendengar frekuensi antara 20-20.000Hz(cycles/second) dengan jnd kurang dari 1Hz pada 100 Hz dan meningkat menjadi 100 Hz pada 10.000Hz
TEORI PERSEPSI NADA
Lord Rutherford, menyatakan bahwa gelombang suara menyebabkan seluruh membran basiralis bergetar dan kecepatan getaran membran menentukan kecepatan impuls serabut saraf disaraf auditorius. Jadi, nada 1000Hz menyebabkan membran basilaris bergetar 1000 kali perdetik, yang menyebabkan saraf di saraf auditorius memicu 1000 implus perdetik dan otak menginterpretasikan hal ini sebagai nada tertentu karena teori ini menyatakan bahwa pendengaran nada tergantung pada bagaimana suara bervariasi menurut waktu dengan dinamakan teori temporal atau teori frekuensi
Tingkat Contoh Waktu pemaparan
Desibel
0 Suara terlemah yang dapat terdengar telinga manusia yang berbahaya
30 Perpustakaan yang tenang, bisikan lembut
40 kantor yang tenang, ruang keluarga, kamar tidur yang jauh
Dari lalulintas
50 lalulintas lenggang di kejauhan, refrigerator, hembusan angin tk.kritis dimulai
Lembut
60 Air Conditinier pada jarak 20 kaki, percakapan, mesin jahit lebih dari 8 jam
70 lalulintas yang sibuk, tabulator kantor, restoran yang bising kurang dari 8 jam
70 lalulintas yang sibuk, tabulator kantor, restoran yang bising kurang dari 8 jam
80 kereta bawah tanah, lalulintas kota yang sangat padat, alarm jam 2 jam
Pada jarak 2 kaki bising di pabrik
90 Lalulintas truk, peralatan rumah yg bising, perkakas toko, Bahaya segera
Pemotong jerami
100 gergaji mesin, penematik drill Setiap pemaparan
120 konser rock di depan speaker, sandblasting, Guntur. Adalah berbahaya
140 ledakan pistol, pesawat jet. Ketulian tidak dapat
180 landasan luncur roket Dihindari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar