My Name Is Hilda Agustiani

My Name Is Hilda Agustiani
Dalam fisiologi, senyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat bergeraknya atau timbulnya suatu gerakan di bibir atau kedua ujungnya, atau pula di sekitar mata. Kebanyakan orang senyum untuk menampilkan kebahagian dan rasa senang. Senyum itu datang dari rasa kebahagian atau kesengajaan karena adanya sesuatu yang membuat dia senyum, Seseorang sendiri kalau senyum umumnya bertambah baik raut wajahnya atau menjadi lebih cantik ketimbang ketika dia biasa saja atau ketika dia marah.

Kamis, 29 Desember 2011

Apa itu Kebahagiaan ?

PERSEPSI YANG SALAH TENTANG “KEBAHAGIAAN”
Berapa banyak orang di dunia ini yang hidupnya dipenuhi rasa kegelisahan dalam hatinya dan kebingungan yang tak berujung hanya karena persepsi yang salah tentang kebahagiaan. Sebenarnya apa itu kebahagian itu? Megapa banyak orang sulit untuk meraihnya? Apakah meraka tidak bisa menemukan kebahagiaan? Atau mereka menemukan hal yang mirip dengan kebahagiaan tetapi sesungguhnya bukan kebahagiaan?
Pertanyaan ini sudah muncul sejak berabad-abad yang lalu dan misteri kebahagiaan ini masih saja belum menemukan jawaban yang tuntas, disini saya akan mencoba untuk menoba mendevinisikan kebahagian tersebut,
Menurut saya sebenarnya mereka itu bukannya tidak menemukan kebahagiaan, hanya saja mayoritas orang salah dalam mengartikan kebahagiaan tersebut.

Bagaimana tidak? karena sesunguhnya kebahagiaan itu hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang pandai dalam meng-syukuri dan tabah dengan segala sesuatu yang terjadi pada dirinya didunia ini 2 sifat ini muncul karena keyakinan seseorang akan Tuhan. Maka jika sesorang telah hidup sebagaimana mestinya dan ketika kegagalan menderanya dia tak berputus asa atas kegaglan tersebut dan ketika keberhasilannya dalam suatu usaha ia raih, sombong dan congkak bukanlah sifat yang akan terlihat darinya.
Namun yang terjadi pada saat ini bukanlah seperti cerita diatas,oleh karenanya disini saya akan menyebutkan beberapa hal yang menyebabkan kebahagiaan itu sulit kita raih agar dapat kita hindari dan menjadikannya sebagai solusi terbaik dalam meraih kebahagiaan yang hakiki dalam kehidupan,
Pertama : Manusia cenderung mencari kebahagiaan dengan cara menemukan benda-benda yang diluar yang mereka anggap bisa membahagakan, dalam hal ini yang berperan penting adalah uang, kebahagian seringkali ditafsirkan dengan uang,harta benda dan kekayaan sebab mereka berkeyakinan bahwa kebhagiaan adalah kemampuan ketika kita bisa mendapatkan apapun yang kita iniginkan dan solusi terbaik untuk mendapatkanya adalah uang. Ini yang membuat diri kita mencurhkan segenap tenaga dan pikiran demi memperolehnya.
Yang menarik dalam hal ini ternyata uang bukannya bisa membuat kita merasa bahagia tetapi justru rasa tidak puas. Semaki kita memperoleh uang maka semakin tidak puas pula diri kita dengan hasil yang telah kita peroleh dan dari keidak puasan ini maka sudah pasti kebhagian bukanlah hal yang kita peroleh.

Kedua : Manusia sreingkali memaknai kebhagiaan dengan kesenangan dan kenikmatan. Setiap orang memang senantiasa mencari kesenagna dan menghindari kesakitan, ini sudah menjadi fitrah dari manusia tanpa terkecuali, namun seringkali manusia hanya mempunayai perspektif jangka pendek yang menyebabkanya jatuh kedalam jurang ketidakbhagiaan karena manusia sringkali terpedaya pada kenikmatan dan kesenangan yang padahal ujungya menghantarkan pada penderiataan yang jauh kebih mendalam.
Mendapatkan uang se-banyak-banyaknya dengan cara yang mudah adalah kesenangan, tapi orang lupa bahwa diujung kebahagiaannya dia harus membayar dengan penderitaan telah menantinya misalkan jika ia harus menghadapi hukuman karena korupsi, tergoda dalam kesenangan seks yang secara kasak mata terlihat bahwa itu adalah bentuk dari kebhagiaan dan terlihat sangat menyenagkan untuk kemudian harus menuai hancurnya kredibilitas.

Ke empat : ketidak percayaanya manusia akan hukum alam yaitu hukum sebab-akibat yang telah diatur oleh tuhan didunia sebagai cara Tuhan untuk intervensi dunia ini karena setiap perbuatan dialam ini akan ada akibatnya, tidak ada yang gratis.
Segala kebaikan pasti akan berakibat kebaikan pula meski tidak terjadi secara langsung begitu pula sebalinya. Banyak orang berfikiran bahwa hukum alam ini adalh relatif dan brfikir bahwa dia bisa mengakali hukum alam, mungkin pemikiran inilah yang menyebabkan manusia tak segan-segan melakukan kejahatan meski merka tau bahwa setiap keburukan akan menuai keburukan.
Pemikiran sperti ini sesungguhnya mencerminkan bahwa manusia tidak sepenuhnya percaya pada Hukum-Hukam Tuhan, ketika kita melakukan kejahatan sekecil apapun maka sesungguhnya kita telah merusak kbahagiaan kita sendiri. Ingatlah bahwa jiwa manusia itu suci pada fitrahnya, maka jika kita melakukan kejahatan sudah pasti muncul rasa gelisah, tidak tenang dan perasaan dikejar-kejar rasa bersalah, sesorang yang melakukan kejahatan bisa saja mersa gembira atas kejahatannya sendiri. tapi tidak bisa di pungkiri dibalik kesenagnya itu rasa tidak tenang dan tidak damai selalu inggap dihatinaya. Batas kebahagiaan manusia itu adalah kebaikan, ketika seorang manusia keluar gari jalur kebaikan maka hatinya akan gelisah dan akan kembali damai lagi jika ia kembali kepada kebaikan.

Maka pastikanlah Langkah-langkah Terbaik mu untuk masa depan mu yang telah direncanakan.

Oleh: Muhammad Irwan Khoiruddin
Nb: Di post dari : http://www.resensi.net/apa-itu-kebahagiaan/2011/12/

Istri Yang Setia

Istri Yang Setia

Sabtu, 01 Oktober 2011

MARI MELEPAS KAWAN

Berbagi cerita dari sebuah pengalaman hidup yang menginspirasi ;)
Apakah kita sedang dibuat jengah oleh orang-orang yang tidak kita sukai??
Spesial teruntuk sahabat-sahabatku ;)
SAYA UCAPKAN SELAMAT MEMBACA :
Terkadang kita tidak bisa terlepas dari yang namanya KEBENCIAN, termasuk AKU. Heee
Seringkali mood kita berubah jadi kaku dan flat, entah kenapa tanpa ada sebab musababnya yang jelas, ah tapi itu tidak mungkin adanya, dimana ada akibat pasti disitu juga ada sebabnya yang menjadi dalang, “wayang golek kali dalang” hehe. Lanjut…….
Hidup terasa kurang lengkap jika tidak ada yang menemani, baik keluarga, sahabat ataupun kekasih, eits satu lagi FOE or ENEMY atau yang lebih terkenal dikehidupan orang Indonesia, apalagi kalu bukan “MUSUH”. Musuh??? (-,-“) lho kok musuh, bukankah tidak baik kita memelihara musuh, kalau memelihara emas ya boleh-boleh saja, apalagi nilai emas sekarang sedang naik daun, alih-alih investasi buat tua nanti, lho apa hubungannya?? Haha, next…
Bukankah satu musuh saja itu lebih ganas daripada kita mempunyai seribu prajurit (red; teman). Terus ngapain musuh itu kita pelihara? “Yaaaa gak apa-apa kali biar beranak, kan seru” heee (Jangan ditiru berbahaya !!!)
Well, maksud saya disini jadikanlah musuh sebagai tolak ukur dalam kehidupan kita, harusnya kita bisa berpikir kenapa kita mempunyai musuh, dari manakah datangnya musuh tersebut dan kenapa musuh sering identik dengan orang yang sering melukai kita. Berarti kalau kita melukai diri sendiri, berarti kita juga musuh bagi diri kita sendiri, “kurang lebih begitu” hee dan saya juga sering heran, mengapa orang lain juga sering melukai kita? Mereka mencurangi kita, mengecewakan, mengatakan hal-hal yang buruk mengenai kita sepanjang waktu. Terkadang sudah jadi fitrah manusia ingin sekali membalasnyadan marah, jika kontrol emosi kita mulai terpancing. Mengapa kita tidak bisa membuatnya berlalu? Jika kita tidak bisa melepasnya, orang itu akan terus melukai kita, terus mencelakai kita. Ini adalah hal yang aneh, sebab mereka melukai kita tapi kita melekat terhadap hal itu, sehingga mereka melukai kita lagi dan lagi, setiap kita memikirkannya, mereka melukai kita sekali lagi.
Jika kita melihatnya dengan hal itu, kita bisa melihat bahwa hal yang paling tidak logis , tidak rasional, yang bisa kita perbuat adalah MARAH terhadap ORANG YANG MELUKAI kita. Sebab , saat mereka melukai kita, lalu kita marah, maka mereka melukai kita dua kali. Jika kita melepasnya, dan mereka hanya melukai kita satu kali, kemudian kita melepasnya. Selesai. Fungsikanlah kelebihan kita sebagai makhluk yang mempunyai akal, lalu pikirkanlah segala sesuatunya.
Kemudian kita juga sering terpancing dengan hal yang tidak jelas, misalkan ketika mood kita baik, lalu tiba-tiba kita melihat orang yang kita benci berlalu lalang didepan kita, tiba-tiba entah mengapa mood kita dibuat terbalik langsung ke suhu 360 derajat, menjadi pribadi yang snewen dan dibuat marah-marah tidak jelas. Lalu kita dibuat seperti orang stres oleh diri sendiri karena ketidaksukaan atau kemarahan pada seseorang. Akhirnya, marilah kita MELEPASKAN semuanya, supaya kita menjadi pribadi yang tidak terserang penyakit “syindrom snewen dadakan” (memangnya ada ya nama penyakit itu??) hahaa
Kita semua harus belajar cara melepas. Dengan tidak mampu melepas, membawa terus kenangan masa lalu, perasaan negatif masa kini, ketakutan akan masa depan, akan menyebabkan begitu banyak duka dan rasa sakit. Bukan hanya pada kita, namun juga pada orang yang bersama kita. Dengan belajar melepas, bukan berarti kita melepas sepanjang waktu, kita tidak bisa melepas segala hal sepanjang waktu, akan tetapi sungguh indah jika dalam rutinitas kita kapan saja, dalam situasi apa saja, kita memiliki kemampuan yang sebagian besar orang tidak bisa lakukan. Sekedar melepas dan membiarkan segala sesuatu berjalan alami.
Cara pertama melepas, bisa diilustrasikan dari pengalaman pribadi bersama salah seorang sahabat saya dan terispirasi dari apa yang saya baca. Dalam kejadian ini, berawal dari curahan hati “sesi curhat” kemudian saya mencoba merespon dan menjawabnya melalui sebuah sentuhan kecil dan note ini. Saya memberikan sebuah gelas kepada nya, kemudian dibiarkannya cangkir itu tepat diatas telapak tangannya selama kurang lebih lima menit, hampir menginjak lima menit, saya mencoba bertanya kepadanya “ bagaimana rasanya, berat?” dia menjawab “IYA”, selanjutnya saya intruksikan untuk menurunkannya (red; melempar/ membuangnya), dan saya pun bertanya kembali “bagaimana rasanya setelah gelas itu diturunkan (dilemparkan) ??”, jawabnya “ringan tidak pegal (kurang lebih jawabnya seperti itu). Ini jawabanku teman :
Lihatkan??? Itu hanya berat jika kita melekat padanya. Ya, itu hanya berat ketika kita memegangnya, namun ketika kita melepasnya, tidaklah berat lagi. (simpelkan? He), memang terkadang kita sulit melakukannya, saya pun masih begitu, tapi kalau sudah ada niat dan memulainya selagi ada kesempatan, APA SIH YANG GAK BISA?? Haha, Jadi hal-hal berat apa yang kita miliki sekarang dalam hidup?? Pekerjaan, penyakit, kesulitan uang,……, apakah itu berat?? HANYA BERAT JIKA KITA MEMEGANGNYA. Hal ini memberi kita pemahan bahwa cara pertama MELEPAS adalah MEMBUANG hal-hal.
Mari kita buang hal-hal yang tidak penting terlebih lagi menggangu pikiran kita, semoga kita bisa yaa. Amin…
Nb : bukan berniat menggurui karena salah-satu alasan saya menuliskan note ini hanya untuk memotivasi diri sendiri, berbagi pengalaman dan satu lagi menepati janji saya ;D dan mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak enak untuk dibaca.
Bye-bye: SEMOGA BERMANFAAT, Jazakumullah khairan ;)

Selasa, 19 April 2011

Dimana Letak Bahagia Anda?

Dimana Letak Bahagia Anda?

Ditulis oleh: Anne Ahira for Me ;)

"Tempat untuk berbahagia itu ada di
sini. Waktu untuk berbahagia itu kini.
Cara untuk berbahagia ialah dengan
membuat orang lain berbahagia"
                      -- Robert G. Ingersoll
Teman, apakah saat ini merasa bahagia?

Di mana letak kebahagiaan Kita
sesungguhnya? Apakah pada moleknya
tubuh? ..Jelitanya rupa? Tumpukan
harta?

....atau barangkali punya mobil mewah &
tingginya jabatan?

Jika itu semua sudah Kita dapatkan,
apakah kalian bisa memastikan bahwa
Kita *akan* bahagia?

Hari ini saya akan mengajak Kita untuk
melihat, kalau limpahan harta tidak
selalu mengantarkan pada kebahagiaan

Dan ini kisah nyata...

Ada delapan orang miliuner yang memiliki
nasib kurang menyenangkan di akhir
hidupnya. Tahun 1923, para miliuner
berkumpul di Hotel Edge Water Beach
di Chicago, Amerika Serikat. Saat itu,
mereka adalah kumpulan orang-orang yang
sangat sukses di zamannya.

Namun, tengoklah nasib tragis mereka 25
tahun sesudahnya! Saya akan menyebutnya
satu persatu :

=> Charles Schwab, CEO Bethlehem Steel,
      perusahaan besi baja ternama waktu itu.

      Dia mengalami kebangkrutan total,
      hingga harus berhutang untuk membiayai
      5 tahun hidupnya sebelum meninggal.

=> Richard Whitney, President New York
      Stock Exchange. Pria ini harus
      menghabiskan sisa hidupnya dipenjara
      Sing Sing.

=> Jesse Livermore (raja saham "The
      Great Bear" di Wall Street), Ivar
      Krueger (CEO perusahaan hak cipta),
      Leon Fraser (Chairman of Bank of
      International Settlement), ketiganya
      memilih mati bunuh diri.

=> Howard Hupson, CEO perusahaan gas
      terbesar di Amerika Utara. Hupson
      sakit jiwa dan meninggal di rumah
      sakit jiwa.

=> Arthur Cutton, pemilik pabrik tepung
      terbesar di dunia, meninggal di
      negeri orang lain.

=> Albert Fall, anggota kabinet
      presiden Amerika Serikat, meninggal
      di rumahnya ketika baru saja keluar
      dari penjara.

Kisah di atas merupakan bukti, bahwa
kekayaan yang melimpah bukan jaminan
akhir kehidupan yang bahagia!

Kebahagiaan memang menjadi faktor yang
begitu didambakan bagi semua orang.

Hampir segala tujuan muaranya ada pada
kebahagiaan. Kebanyakan orang baru bisa
merasakan *hidup* jika sudah menemukan
kebahagiaan.

Pertanyaannya, di mana kita bisa
mencari kebahagiaan?

Apakah di pusat pertokoan? Salon
kecantikan yg mahal? Restoran mewah?
Di Hawaii? di Paris? atau di mana?

Sesungguhnya, kebahagiaan itu tdk perlu
dicari kemana-mana... karena ia ada
di hati setiap manusia.

Carilah kebahagiaan dalam hatimu!
Telusuri 'rasa' itu dalam kalbumu!
Percayalah, ia tak akan lari kemana-mana...

Hari ini saya akan berbagi tips
bagaimana kita sesungguhnya bisa
mendapatkan kebahagiaan *setiap hari*.

Berikut adalah tips yang bisa Kita
lakukan:

1. Mulailah Berbagi!

    Ciptakan suasana bahagia dengan cara
    berbagi dengan orang lain. Dengan cara
    berbagi akan menjadikan hidup kita
    terasa lebih berarti.

2. Bebaskan hati dari rasa benci,
    bebaskan pikiran dari segala
    kekhawatiran.

    Menyimpan rasa benci, marah atau dengki
    hanya akan membuat hati merasa tidak
    nyaman dan tersiksa.

3. Murahlah dalam memaafkan!

    Jika ada orang yang menyakiti, jangan
    balik memaki-maki. Mendingan berteriak
    "Hey! Kamu sudah saya maafkan!!".

    Dengan memiliki sikap demikian, hati
    kita akan menjadi lebih tenang, dan
    amarah kita bisa hilang. Tidak percaya?
    Coba saja! Saya sering melakukannya. :-)

4. Lakukan sesuatu yang bermakna.

    Hidup di dunia ini hanya sementara.
    Lebih baik Kita gunakan setiap waktu
    dan kesempatan yang ada untuk melakukan
    hal-hal yang bermakna, untuk diri
    sendiri, keluarga, dan orang lain.

    Dengan cara seperti ini maka
    kebahagiaan Kita akan bertambah dan
    terus bertambah.

5. Dan yang terakhir, Kita jangan
    terlalu banyak berharap pada orang
    lain, nanti Kita akan kecewa!

Ingat, kebahagiaan merupakan tanggung
jawab masing-masing, bukan tanggung
jawab teman, keluarga, kekasih, atau
orang lain.

Lebih baik kita perbanyak harap hanya
kepada Yang Maha Kasih dan Kaya.

Karena Dia-lah yang menciptakan kita,
dan Dia-lah yang menciptakan segala
'rasa', termasuk rasa bahagia yang
selalu Kita inginkan. ^_^
 
Salam semangat selalu for all.....
Tersenyumlah Untuk Masa Depan Mu ^_~

Jumat, 15 April 2011

Cerita-Cerita Motivasi

Pelajaran Satu Juta Dolar

Pengembangan Diri, Tips Motivasi

Cerita motivasi kali ini disadur dari buku A Million Dollar Lesson yang dikarang oleh Petey Parker.  Petey Parker adalah seorang memberikan dasar-dasar bisnis inti melalui konsultasi dan seminar untuk semua kalangan. Dia membawa sebuah perspektif yang jujur sebagai pengamat, memberikan wawasan strategis, dan membantu perusahaan dalam menemukan solusi akan program dan agenda perusahaan. Berikut adalah ceritanya..
Seorang sopir taxi di Dallas telah mengajarkan saya bagaimana memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan. Sebuah pelajaran seharga satu juta Dollar. Mungkin anda harus mengeluarkan ribuan Dollar untuk membayar seorang keynote atau pembicara profesional dalam sebuah seminar atau pelatihan motivasi untuk karyawan perusahaan. Tapi kali ini saya hanya cukup mengeluarkan ongkos taxi seharga 12 Dollar saja.
Berikut ceritanya: Suatu hari saya terbang ke Dallas untuk bertemu seorang klien. Waktu sangat sempit, karena saya harus segera kembali ke airport. Saya menghentikan sebuah taxi. Begitu berhenti, dengan segera sopir taxi membuka pintu mobil untuk saya, dan memastikan bahwa saya telah duduk dengan nyaman di dalamnya.
Begitu saya duduk di belakang kemudi, dia menunjuk sebuah koran Wall Street Journal yang terlipat rapi di samping saya untuk dibaca. Kemudian dia menawarkan beberapa kaset, dan menanyakan jenis musik apa yang saya sukai. “Wow,” saya cukup terperanjat dengan pelayanannya. Saya menoleh ke sekeliling. Mungkin ada program “Candid Camera” yang ingin menjebak dan mengolok-olok saya. Dengan penasaran saya memberanikan bertanya pada sopir taxi itu, “Wah, kelihatannya anda sangat senang sekali dengan pekerjaan anda. Tentunya anda punya cerita yang panjang mengenai pekerjaan anda ini”
“Anda salah,” jawabnya, “Dulu saya bekerja di Corporate America (Perlu diketahui ini adalah sebuah perusahaan besar di Amerika). Tetapi saya merasa letih karena berapa pun kerasnya usaha untuk menjadi yang terbaik dalam perusahaan itu, ternyata tidak pernah memuaskan hati saya. Kemudian saya memutuskan untuk menemukan sebuah langkah dalam kehidupan saya dimana saya bisa merasa bangga dan puas karena mampu menjadi diri saya yang terbaik.”
“Saya tahu,” lanjutnya, “Saya takkan pernah bisa menjadi seorang ilmuwan roket, tetapi saya suka sekali mengendarai mobil dan memberikan pelayanan pada orang lain. Saya ingin merasa bahwa saya telah melakukan pekerjaan yang terbaik setiap harinya. Lalu, saya merenungi apa yang jadi kelebihan diri saya, dan wham.. saya menjadi seorang sopir taxi.”
“Satu hal yang saya yakini, supaya saya meraih keberhasilan dalam usaha saya ini, saya hanya perlu memenuhi kebutuhan penumpang saya. Tetapi agar bisnis saya ini menjadi luar biasa, saya harus melebihi harapan penumpang saya. Tentu saja saya ingin meraih hasil yang luar biasa, ketimbang yang biasa-biasa saja.”
Waw, ini adalah sebuah pelajaran nyata yang luar biasa. Menurut anda, apakah saya memberinya tip yang besar atas pelayanan yang diberikannya? Anda salah! Keluarnya dia adalah kerugian bagi CorporateAmerica, tetapi teman perjalanan yang baik.
Kata kata bijak motivasi kali ini
Bahagia bukanlah disebabkan oleh penghasilan dan jabatan tinggi, namun bahagia adalah karena suatu hal yang kita merasa bangga dan puas telah melakukannya (Resensi.net)
Jika ingin usaha berhasil, penuhi kebutuhan customer. Jika ingin usaha luar biasa, lebihi apa yang menjadi harapan customer.

Pelajaran Satu Juta Dolar

Pelajaran Satu Juta Dolar

Keberhasilan Berawal dari Keyakin

Bagi Gede Prama, keberhasilan maupun kegagalan adalah buah dari keyakinan seseorang. “Keberhasilan itu berawal dari keyakinan. Dan kita bisa mengubah banyak sekali hal lewat keyakinan,” katanya. Sayangnya menurut Gede, keyakinan orang sering terbelenggu oleh pikiran-pikiran rasionalnya serta pengalaman-pengalaman ekstrim di masa lalu. Mereka yang gagal menumbuhkan keyakinan positif –sekalipun dia sangat berpotensi-- biasanya justru gagal dalam kehidupan.
“Saya mengenal banyak orang yang secara potensial biasa-biasa saja. Tapi karena didukung oleh yang namanya raksasa keyakinan, dia berhasil. Yang banyak terjadi adalah orang yang potensinya rendah tapi keyakinannya tinggi, dia berhasil. Sebaliknya ada orang yang potensinya tinggi tapi keyakinannya rendah, ya ndak berhasil,” ungkap Gede Prama.
Agak sulit mencari tokoh seperti Gede Prama ini. Ia tidak saja dikenal sebagai seorang kolumnis yang produktif, penulis buku, konsultan manajemen, public speaker, tapi juga dikenal pernah menjadi CEO perusahaan jamu papan atas. Sebagai kolumnis, tulisannya yang mudah dicerna menghiasi berbagai media masa dan media online. Belasan buku laris sudah diselesaikannya, termasuk sejumlah kaset (audio book) yang digemari banyak orang. Sejak tahun 1993 ia menjadi konsultan manajemen dan presiden Dynamics Consulting, dan pernah pula berposisi sebagai CEO perusahaan besar yang tak lama kemudian ditinggalkannya.
Alumnus Universitas Lancaster Inggris ini juga dikenal sebagai salah satu inspirator dan public speaker terbaik di Indonesia. Lebih dari seratus lembaga profit dan non profit seperti perbankan, asuransi, BUMN, perhotelan, manufaktur, telekom, perusahaan-perusahaan DS/MLM, serta berbagai asosiasi pernah mengundangnya sebagai pembicara. Orang gemar dengan gaya penuturannya yang menyegarkan, menyentuh, mudah dimengerti, mendalam, sekaligus mengandung unsur-unsur filosofi yang tinggi.
Tak mengherankan bila banyak orang terinspirasi oleh gagasan-gagasannya. Tak terkecuali seorang cendekiawan Islam kondang seperti Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, yang mengaku terkesan sekali dengan teori “Tahi Sapi” ala Gede Prama. Teori ini bertutur tentang cara pandang positif yang bisa membangkitkan sebuah kebesaran hati apabila seseorang mendapat penghinaan atau perlakuan buruk dari orang lain.
Gede Prama dikarunia tiga orang anak. Ia mengaku, keluarga adalah kekayaan dalam kehidupannya. Ia sering menikmati waktu hujan bersama dengan anak-anaknya di halaman rumah. Saat-saat libur akhir tahun misalnya, lebih sering dipakai untuk menulis dan berkumpul bersama keluarga. Dan Gede Prama sangat bersyukur dengan kehidupan yang diperolehnya saat ini.
“Sebagai seorang public speaker merupakan jalan kehidupan yang indah, dapat uang cukup, senang, dan beribadah. Saya dapat tiga-tiganya sekaligus. Makanya saya melihat hidup saya itu indah. Life is beautiful,” tutur Gede menyebut sebuah judul film Itali yang ditontonnya berulang-ulang. Wawancara berikut merupakan salah satu wawancara terlengkap dan terbaik yang pernah dilakukan Edy Zaqeus dengan sang inspirator. Wawancara ini merupakan salah satu bagian dari buku best seller Kalau Mau Kaya Ngapain Sekolah! (Gradien, 2004) Berikut petikan wawancaranya setelah diedit seperlunya untuk dihadirkan kembali khusus untuk Pembelajar.Com:
Anda punya tujuan yang lebih…..?
Oh, ya. Bagi saya kekayaan itu yang paling berguna adalah independensi. Kebebasan dalam arti yang luas. Di mana dunia kepegawaian adalah salah satu rantai yang membuat kita tidak terlalu independen.
Jangankan di posisi bawah, di posisi presiden direktur pun kita ndak independen. Kan berhadapan dengan pemilik, berhadapan dengan komisaris, dengan aturan-aturan. Kalau kita menjadi pekerja independen, kan kita menentukan dan mengarahkan hidup kita sendiri. Jadi orang pikir saya enjoy di posisi nomor satu. Sebenarnya ndak. Saya lebih enjoy di profesi di mana saya bisa terbang sebebas burung-burung terbang di udara. Jadi, kebebasan! Persoalan jumlah uang dan jumlah materi itu relatif. Materi jadi sedikit, kalau kita pengeluarannya banyak. Materi jadi banyak, kalau kita pinter mengelolanya. Jadi bukan jumlah yang saya hitung, tapi bagaimana kita mengelolanya.
Orang itu sukses karena dia dilahirkan sebagai orang sukses, atau karena usahanya sendiri?
Saya menganut keyakinan, ya lebih banyak karena usaha. Kalau benar keyakinan banyak orang bahwa sukses itu terlahir, berarti sukses sesuatu yang sudah given. Tepatnya ndak. Sukses adalah sesuatu yang harus kita upayakan, kita cari. Badan serta jiwa kita yang mirip dengan karet yang bisa dibentuk ke mana-mana. Perkaranya apakah kita membentuknya ke arah yang lebih berbau kegagalan atau ke arah yang berbau keberhasilan. Itu lebih banyak bentukan kita. Ada unsur di luar bentukan kita, tapi lebih banyak unsur bentukan kita. Jadi sukses lebih banyak diusahakan. Terutama faktor perjuangan yang kita lakukan dalam hidup. Karet bisa ditarik sebesar apapun tergantung seberapa kuat kita menariknya.

Kalau keberuntungan, apakah dibawa sejak lahir atau karena diupayakan?
Bisa dua-duanya. Ada orang mengatakan dengan seluruh ilmu hokinya, dia terlahir (beruntung) dengan bentuk hidung dan sebagainya. Dua-duanya ada. Orang-orang yang dilahirkan beruntung mungkin memerlukan upaya lebih rendah dibanding orang yang terlahir tidak beruntung. Yang jelas dua-duanya sama-sama bisa berhasil. Cuma dengan tingkat kuantitas dan kualitas usaha yang berbeda. Jangan menyetempel; ndak hoki Anda pasti gagal, ndak!

Namun kebanyakan orang meyakini keberuntungan dilahirkan?
Boleh saja. Dan sebagaimana diketahui oleh sahabat-sahabat dari MLM, keberhasilan itu berawal dari keyakinan. Kalau belum apa-apa Anda sudah meyakini tidak beruntung dan tidak berhasil, kalau kemudian Anda tidak beruntung dan tidak berhasil lebih banyak gara-gara keyakinan Anda. Keyakinan itu awalnya. Dan kita bisa mengubah banyak sekali hal lewat keyakinan.

Nah, dalam mengubah proses keyakinan, penghambat kita yang paling utama adalah mind. Mind itu bukan otak atau pikiran. Tapi yang jelas pikiran itu salah satu pintu menuju mind. Kalau kita bisa mengubah mind kita menjadi mind yang absolutly and totally believe pada keberhasilan, kita berhasil.
Saya mengenal banyak orang yang secara potensial biasa-biasa saja. Tapi karena didukung oleh yang namanya raksasa keyakinan, dia berhasil. Yang banyak terjadi adalah, orang yang potensinya rendah tapi keyakinannya tinggi, dia berhasil. Sebaliknya, ada orang yang potensinya tinggi, tapi keyakinannya rendah, ya ndak berhasil. Saya punya teman, orang yang brilian, pintar. Tapi kebriliyanannya tidak membuat dia berhasil, karena menyepelekan banyak perkara. Akhirnya nggak berhasil. Sebaliknya ada banyak orang biasa –jangan terlalu bodoh—karena merasa dirinya punya kekurangan, kemudian dia menutup kekurangannya dengan usaha besar-besaran. Usaha besar-besaran inilah yang menjadi energi keberhasilan yang luar biasa.
Anda tahu, orang-orang yang berhasil sebagian datang dari orang-orang yang ndak cerdas. Tapi, karena kekurangcerdasan itulah kemudian dia menutup kekurangannya dengan usaha besar. Dan kecerdasan bisa positif, bisa negatif. Positifnya, menjadi modal lari yang kuat. Negatifnya, membuat kita menyepelekan. Sekarang perkaranya tergantung pada kita. Mau meletakkan potensi kecerdasan dan sebagainya sebagai modal untuk maju, atau sebaliknya membuat kita leha-leha dan tidur siang tiap hari. Jadi kembali ke yang tadi, life is a mind game.
Jadi keyakinan yang utama?
Keyakinan intinya.
Cuma menyangkut keyakinan itu seringkali dibatasi banyak hal, antara lain pikiran. Pikiran cara kerjanya kan berkalkulasi, berhitung. Kalau saya melompat paling tinggi 50 cm. Kalau saya melakukan ini maksimum saya bisa mencapai ini. Berhitung. Jadi keyakinan pertama kali dihambat oleh pikiran. Pikiran itu kayak langit-langit (dalam ruangan) yang membatasi penglihatan kita. Kalau Anda memiliki keyakinan yang tinggi, raksasa yang berasal dari dalam, maka yang pertama mesti dilampaui adalah pikiran. Hanya, banyak orang yang dibelenggu dan digembok oleh pikiran. Yang kedua adalah pengalaman, terutama yang ekstrim di masa lalu. Pengalaman buruk membuat orang traumatik, kemudian ndak yakin. Pengalaman pernah berhasil membuat orang menjadi sombong. Yang ketiga pendidikan masa kecil. Point utamanya keyakinan. Orang bodoh bisa cakap. Orang yang nggak pengalaman bisa percaya diri. Itu karena keyakinan saja. Banyak hal bisa berubah karena keyakinan.
Orang bisa mengalami kegagalan secara beruntun, dan akhirnya berkesimpulan, dirinya dilahirkan bukan sebagai orang yang beruntung. Komentar Anda?
Yang terpenting sebenarnya bukan berapa banyak kita jatuh. Tapi seberapa banyak kita bangun. Karena keberhasilan ditentukan oleh seberapa banyak kita bangun, bukan seberapa banyak kita jatuh. Masalahnya adalah banyak orang gagal yang lebih banyak berhitung berapa kali jatuhnya dibanding berapa kali bangunnya. Banyak orang mengatakan lebih banyak jatuh, lebih down Anda. Saya katakan lain. Lebih banyak Anda jatuh, lebih kuat Anda. Kejatuhan dalam jumlah yang banyak jangan diijinkan sebagai sebuah kecelakaan yang membuat Anda pasti runtuh. Tapi gunakan kejatuhan yang banyak itu sebagai vitamin untuk bangkit, bangkit, dan bangkit lagi. Dalam kehidupan banyak orang yang berhasil, mereka adalah orang yang ndak pernah berhenti bangun.

Apakah benar semua orang dilahirkan untuk menjadi pemenang?
Bisa ya, bisa tidak. Kembali kepada keyakinan keberhasilan yang lebih banyak kita bentuk dibandingkan unsur dilahirkan tadi. Kalah menang itu hanya perkara pikiran saja. Orang menjadi kalah karena pikirannya memproduksi dia untuk menjadi kalah. Orang menjadi menang karena pikirannya memproduksi dia menjadi menang. Sehingga point utamanya adalah seberapa cermat kita dan seberapa pintar kita mengelola pikiran. Pikiran itu mirip dengan pedang. Dia bisa membantu. Dengan pikiran kita bisa mengukur, mengkalkulasi, meramalkan, memilah-milah.
Tapi ada aspek kedua dari pikiran, di samping membantu dia juga membatasi. Pikiran membatasi orang untuk bisa terbang tinggi. ‘Ah, saya satpam. Sehebat-hebatnya saya hanya kepala satpam!’. Kalau saya di banyak forum menyatakan, ‘Jangan gunakan pikiran sebagai pembatas. Gunakanlah sebagai pembantu!’. Caranya hanya satu, lampaui pikiran.
Untuk melampaui pikiran itu apa yang harus dilakukan?
Ada kegiatan interaktif sifatnya. Dengan mencoba, ada hasil. Kalau ada hasil, keyakinan akan naik. Coba-hasil-keyakinan. Tapi dalam lingkaran ini yang terpenting adalah mencoba.
Beda antara orang beruntung dengan orang kurang beruntung hanya dalam jumlah mencoba. Orang yang beruntung mencobanya lebih sedikit. Orang yang kurang beruntung mencobanya lebih banyak. Itu saja. Perkaranya adalah –terutama yang kurang beruntung-- seberapa sabar dan seberapa tahan dia mencoba. Orang gagal adalah orang kurang beruntung, dan mencobanya kurang banyak. Orang beruntung sama sekali tidak mencoba, gagal juga. Perkaranya hanya frekuensi dan jumlah kita mencoba.
Saya lihat sukses menurut Anda lebih banyak ditentukan ‘dari dalam’ bukan ‘dari luar’. Padahal orang baru mau berusaha atau belajar setelah dia melihat kondisi-kondisi di luar dirinya?
Ya. Proses belajar banyak orang memang seperti itu. Karena dia akan belajar dari apa yang dia lihat, apa yang diajarkan orang lain.
Dari luar ke dalam. Di tingkatan-tingkatan tertentu terbalik, nanti dari dalam ke luar. Nah, sahabat-sahabat yang masih belajar dari luar ke dalam, nanti dia akan menghasilkan ketergantungan. Termasuk ketergantungan kepada saya sebagai sumber ide. Di tingkat-tingkat tertentu tidak salah belajar dari sumber luar. Tapi kalau Anda mau mendalami substansi sukses yang lebih mendalam, kita harus ganti. Gurunya tidak lagi orang luar, tapi inner teacher. Guru yang datang dari dalam. Kalau Anda sudah bertemu dengan inner teacher, Anda sudah ketemu guru terbaik. Dan dia akan membimbing Anda. Hanya saja banyak orang yang seumur hidup tidak pernah menemukan inner teacher. Kenapa? Karena membiarkan dirinya selamanya tergantung kepada guru dari luar. Pada titik tertentu Anda harus berani memutuskan ini, adalah waktu yang tepat di mana saya berhenti kepada orang, tetapi lebih banyak berguru pada guru yang ada di dalam.
Lebih konkritnya, bagaimana kita bergaul dengan inner teacher itu?
Modal, sarana, dan kendaraannya adalah rajin berefleksi. Kalau Anda rajin berefleksi terutama mempelajari catatan sejarah hidup, Anda akan menemukan sebuah pola.
Tapi ingat, berefleksi itu ndak bisa sekali dua kali. Ada pola, ada pathern, ada flow. Cara mengenali pola ini adalah dengan menandai titik-titik ekstrim di mana Anda pernah berhasil, di mana Anda pernah terjun ke bawah. Tanya diri Anda sendiri, kenapa berhasil waktu itu dan kenapa gagal. Pasti ada hal-hal yang menjadi benang merah yang menyatukan titik-titik ekstrim tadi. Nah, semakin banyak titik-titik ekstrim yang Anda tandai, Anda akan ketemu faktor-faktor atau variabel-variabel yang muncul di titik ekstrim itu. Kalau variabel –katakanlah kejujuran—nah, itu benang merahnya. Atau usaha, itu benang merahnya. Konsentrasikan pada satu faktor, satu variabel, yang hampir muncul di semua titik ekstrim. Nah, konsentrasikan, selami, pelajari, dalami sedalam-dalamnya satu faktor itu. Dan Anda akan dibimbing oleh inner teacher.
Kalau kita sudah menemukan inner teacher dan berpegang kepadanya, apakah kita bisa menjadi kurang peka dengan sekeliling?
Ndak seperti itu. Sebaliknya Anda malah akan lebih peka. Orang curiga kalau kita berguru pada inner teacher, kita jadi ndak peka, egois, ndak. Yang saya rasakan malah lebih peka lagi. Bimbingan yang datang dari luar, kita hanya bisa berguru jika gurunya ada. Inner teacher itu kan kita bawa ke mana-mana? Sehingga di semua tempat, di semua situasi, Anda akan peka. Tapi kalau Anda bergantung pada guru luar, kan Anda hanya sensitif kalau gurunya ada.

Ada yang menjuluki agama Anda adalah ‘agama cinta’. Bisa nggak unsur cinta kasih memainkan peran dalam bisnis?
Sangat bisa, tapi cinta dalam artian luas. Di tingkatan di mana Anda sudah sampai di ujung kehidupan yang bernama cinta itu, tidak ada yang sulit. Kalau ukuran uang itu kan relatif, rezeki di tangan Tuhan. Tapi di puncak kehidupan yang bernama cinta itu, saya katakan sudah sampai di tingkatan ekstasi. Jadi keberhasilan tidak lagi dilawankan dengan kegagalan. Keberhasilan ya keberhasilan. Keberhasilan yang masih dilawankan dengan kegagalan itu menunjukkan Anda masih belum sampai di tingkatan cinta. Tingkatan bawah. Cinta itu tidak mengenal dikotomi, tidak mengenal hitam putih, tidak lawan-lawanan. Cinta ya cinta, keberhasilan ya keberhasilan. Jangan dilawankan dengan kegagalan.
Tapi di bisnis orang selalu melihat winner and loser?
Nah, itu hasil produksi pikiran. Winner and loser, true and false, right and wrong, itu hasil pekerjaan pikiran. Cinta itu melampaui pikiran. Tidak hanya melampaui pikiran, bahkan melampaui waktu. Bayangkan cinta seorang ibu kepada anak. Saya punya ibu sudah almarhum, tapi cintanya masih saya rasakan. Bayangkan cinta Ibu Theresa yang sudah meninggal beberapa tahun lalu, dia dirasakan oleh seluruh umat yang peka terhadap cinta kasihnya Ibu Theresa. Bayangkan senyuman seorang Lady Diana yang sudah meninggal di Paris, tapi orang masih terbayang kan dengan senyum-senyumnya yang lembut? Perjuangan seorang Mahatma Gandhi, akan dikenang sampai seratus dua ratus tahun kemudian dalam sejarah dunia. Kalau Anda di tingkatan cinta, banyak hal sudah dilampaui. Hanya saja cinta sebagai spirit, bukan cinta sebagai sebuah pengertian sebagaimana yang dilakukan kata-kata. Kata-kata kan selalu untuk menerangkan bahwa kalau hitam harus ada putih? Orang hanya bisa mengerti cinta kalau ada kebencian. Ndak, ini di luar pengertian.
Masalahnya paradigma yang dominan, the winner is always the best. Ketika the winner muncul, selalu ada the loser….
Nah, itu paradigma yang harus kita bongkar. Kalau dalam frame of mind cinta, tidak ada winner and loser. Yang ada hanya winner. Everybody adalah the winner. Tidak ada loser dalam tingkatan cinta. Kenapa? Karena di tingkatan cinta kita sudah memeluk cinta dan kebencian, pujian dan makian, siang dan malam, pria dan wanita, suka dan duka, dalam sebuah lingkaran yang sama mesranya.
Sama dengan saya sekarang ini, kan dilayani dan dipuja orang karena jabatan. Karena baju. Tapi besok lusa atau nanti saat harus pensiun, nggak lagi dilayani orang. Karena apa? Karena baju lagi. Artinya apa? Yang dipuja, dilayani, dan dimaki itu baju. Pujian dan makian itu ditujukan ke baju, tidak ke diri kita sendiri. Kalau kita konsentrasi ke dalam cinta yang ada dalam diri kita, tidak ada pujian dan makian. Semuanya tidak perlu mempengaruhi kita. Licin! Seperti air yang menetesi batu es. Lewat! Itu cinta. Tidak lagi mengenal hitam putih.
Bagaimana caranya supaya orang-orang yang masih berada di tataran pemikiran-pemikiran sangat rasional mengenal bahasa-bahasa cinta?
Nah, gurunya yang di balik. Ke inner teacher. Sayangnya kebanyakan orang masih bergantung kepada guru-guru dari luar. Dan guru-guru dari luar kebanyakan menyampaikan pesannya melalui sarana bahasa dan kata-kata pikiran. Dalam bahasa dan sarana pikiran terjadi dikotomi. Tapi kalau gurunya inner teacher, ndak! Ini inner teacher saya yang bicara…. salah satu cara untuk bisa di tingkatan cinta, atau cara di mana kita bisa melampaui mind dan pikiran, adalah keikhlasan. Cuman bukan keikhlasan yang tanpa usaha. Ikhlas tanpa usaha itu keliru. Tapi ikhlas plus kerja keras. Beda… jadi orang kerja keras, berusaha maksimal, tapi hasilnya ikhlas itu ekstasi. Tidak lagi mengenal ukuran-ukuran angka. Tidak lagi melihat keberhasilan sebagai lawan kegagalan. Winner and loser itu ndak ada.

Jadi ikhlas yang bisa membawa kita terbang lebih tinggi dari pikiran kita. Sayangnya orang-orang yang rasional, orang-orang yang masih mengenal winner and loser itu dibatasi oleh langit-langit yang namanya pikiran, dan kemudian dia ndak bisa terbang. Padahal untuk bisa terbang ini ada sayap yang bernama keikhlasan, di mana tidak ada lagi hitungan. Sama dengan sahabat-sahabat di MLM dan direct marketing. Kalau Anda bertemu orang dengan sebuah hitungan mudah-mudahan orang itu jadi network, orang itu membeli, keberhasilan itu terbatas. Tapi kalau Anda bertemu dengan orang dengan spirit cinta yang ikhlas, keberhasilannya tidak terbatas. Kadang keikhlasan itu menyakitkan. Kita ikhlas ditipu orang. Kita ikhlas terus dipecat orang, ya bisa menyakitkan. Kita ikhlas dikira bodoh, itu menyakitkan. Tapi jangan pernah lupa! Di suatu tempat kita jatuh dua tangga karena ikhlas, di tempat lain kita dinaikkan dua puluh tangga oleh Tuhan. Cuma itu hanya bisa dilakukan oleh manusia-manusia yang keikhlasannya total. Keikhlasan disertai kerja keras.
Tahapan-tahapan apa yang perlu dilalui supaya orang bisa sampai pada keikhlasan?
Cara, tips, teknik, itu kan kayak kendaraan. Teknik saya ini hanya kendaraan yang cocok dengan saya. Kalau ada orang yang cocok dengan cara ini syukur alhamdullilah. Kendaraan itu banyak. Ada yang menyebut meditation, kendaraan kerja keras, macam-macamlah. Tapi saya suka berbagi kepada orang yang namanya jalan-jalan yoga. Ini tidak ada kaitannya dengan agama. Dalam jalan-jalan yoga itu ada delapan tingkatan. Tingkatan satu dan dua adalah good daily life, yaitu kehidupan sehari-hari yang penuh dengan kebajikan. Sederhananya ya jalankan perintah agama masing-masing. Good daily life, kurangi menyakiti hati orang, bantu sebanyak mungkin orang, lakukan pekerjaan Anda dengan rasa cinta yang penuh.

Tiga dan empat adalah mengelola badan kita. Terutama panca indera, mulut, mata, telinga. Karena alasan itu sudah sejak lama saya vegetarian sebagai bagian dari perjalanan yoga. Di samping itu adalah mengelola perhatian. Apa yang kita perhatikan berulang-ulang dalam waktu yang lama akan membuat kehidupan kita sebagaimana yang kita perhatikan. Kalau Anda sering memperhatikan kehidupan seseorang, orang itu terus Anda amati dari A sampai Z, lama-lama Anda akan mirip dengan dia kehidupannya. The power of attention. Anda memperhatikan nafsu seks, Anda akan liar, pingin-pingin-pingin. Anda perhatikan makanan enak, nanti anda tertarik terus pada makanan. Makanya ada istilah attention is the active partner of intention. Perhatian adalah mitra aktifnya niat. Kalau kita memperhatikan serangkaian perilaku, sama dengan meniatkan diri kita sendiri untuk berkembang ke sana. Kalau Anda ingin berhasil, perhatikan hanya faktor-faktor yang berbau keberhasilan. Bilamana perlu seluruh panca indera Anda hanya digunakan untuk keberhasilan. Mata hanya untuk melihat yang berhasil, telinga hanya untuk mendengar yang berhasil, mulut makan sambil membayangkan raw material keberhasilan, semuanya.
Lima dan enam baru mengelola pernafasan. Pernafasan maksud saya adalah the breath of life is love. Nafasnya hidup itu cinta. Kalau Anda melihat dan mengalami semuanya dengan spirit-spirit cinta, Anda sudah sampai di tingkat lima dan enam. Tujuh itu meditasi, delapan itu enlightment, pencerahan. Nah, ndak perlu sampai delapanlah. Kalau Anda sampai di lima dan enam, live, life, and love. Maka inner teacher-nya ketemu. Keikhlasan. Syukur-syukur sampai tujuh dan delapan.
Mengapa Anda suka memasang gambar bertuliskan leader dan opportunity? Apa maknanya?
Saya terutama suka opportunity gambarnya bagus. Peluang adalah pulau yang berada di tengah-tengah kesulitan. Di kita, terutama di direct marketing dan MLM banyak orang baru, begitu ketemu kesulitan langsung mundur. Ketemu tantangan mudah menyerah. Kalau saya menemui kesulitan saya bayangkan diri saya tengah mencari pulau yang di tengah itu. Karena peluang selalu bersembunyi di tengah-tengah kesulitan.

Di bisnis DS/MLM orang memiliki spirit membantu orang lain menjadi sukses. Apakah itu bagus menurut Anda?
Yang saya amati banyak orang yang mendapatkan member atau downline dengan cara-cara yang “memaksa” atau “berbohong”. Walaupun yang dengan cara-cara jujur juga banyak. “Memaksa” atau “berbohong” adalah cara yang cepat atau lambat akan menghancurkan profesi itu sendiri. Saya justru menghargai sahabat-sahabat direct marketing atau MLM yang jujur sejak awal. Imej direct marketing dan MLM di Indonesia jadi kurang baik gara-gara itu. Padahal ada 1001 cara di mana kita bisa mengajak orang menjadi network kita tanpa perlu berbohong. Saya masih percaya kejujuran, ketulusan, dan cinta akan membantu dan menyelamatkan orang.

Anda sudah mendapatkan semua yang diinginkan. Apalagi yang ingin Anda capai?
Bagi saya kehidupan adalah perjalanan jiwa menuju Tuhan. Restless soul, jiwa yang tidak pernah berhenti berjalan. Dan dalam proses berjalan itu yang dicari adalah usaha penyatuan dengan Tuhan. Apapun profesi kita mau MLM, direct marketing atau wartawan, pandang seluruh perjalanan kita menuju arah sana. Kesuksesan, kegagalan, harta, tahta, rumah dan mobil, itu kalau dalam perjalanan mirip dengan pohon-pohon di pinggir jalan. Dan itu akan kita lewati. Kalau hari ini Anda naik mercedes jangan lupa itu akan Anda lewati. Entah lewat gara-gara meninggal, dijual, atau ganti yang lain. Celakanya di kita banyak sekali orang berjalan berhenti di tengah jalan memperhatikan pohon yang ditemukan. Entah pohon itu harta, pujian orang lain, terkenal, ketenaran, makian, hujatan, saya ndak mau berhenti.

Jangan berhenti di pohon-pohon simbol keberhasilan. Jalan terus! Dan kendaraan utama yang membuat perjalanan saya agak peaceful itu adalah ikhlas. Dalam tingkat keikhlasan total, perjalanan kita seperti berjalan di langit. Berjalan ndak ada hambatan. Banyak orang perjalanannya terhambat karena mobilnya menabrak pohon. Kalau yang dia tabrak kegagalan ndak masalah, karena kegagalan membuat kita berubah kemudian berusaha lagi. Yang bahaya adalah (menabrak) keberhasilan, karena kita terikat dengan simbol-simbol keberhasilan. Kayak saya terkenal, saya mau selamanya terkenal, terikat! Keberhasilan sering memproduksi keterikatan. Makanya saya sering mengatakan keberhasilan memproduksi kegagalan permanen. Kenapa? Karena dengan keberhasilan Anda menghasilkan benda-benda mewah. Dan dengan benda-benda mewah itu Anda terikat, dan dalam keterikatan itulah perjalanan Anda terhenti. Itu yang saya sebut kegagalan permanen.* 

By: KingsonSurya.com 

Kamis, 14 April 2011

AMBANG MUTLAK ( ABSOLUTE THRESHOLD) "PSIKOLOGI KOMUNIKASI"

AMBANG MUTLAK ( ABSOLUTE THRESHOLD)
 
Pada tingkat psikologis, sensasi adalah pengalaman yang ditimbulkan oleh stimuli sederhana (kilatan cahaya merah,misalnya), sedangkanpersepsi adalah integrasi sensasi tersebut (mesin, api). Pada tingkat biologis, proses sensorik adalah yang dikaitkan dengan organ indra dan tingkat tepi sistem saraf, sedangkan proses perceptual adalah yang berkaitan dengan tingkat sistem saraf yang lebih tinggi.
Sifat Umum Modalitas Sensorik
Sifat pertama menjelaskan modalitas sensorik pada tingkat psikologis sedangkan sifat kedua menjelaskan modalitas sensorik pada tingkat biologis.
Sensitivitas
Eksperimen klasik oleh Hecht, Shalaer, dan Pirenne (1942) membuktikan bahwa manusia dapat mendeteksi kilatan cahaya yang hanya 100 kuanta. Selain itu mereka menunjukkan bahwa hanya 7 hari 100 kuanta tersebut yang sesungguhnya kontak dengan molekul ktitis di mata.
TABEL Perkiraan Stimuli minimum untuk berbagai indra
Indra                                                               Stimuli Minimum

PENGLIATAN                                              Cahaya lilin yang terlihat dari jarak 30 mil di malam   yang gelap
PENDENGARAN                                          Detik debuah jam tangan dari jarak 20 kaki dalam kondisi tenang
PENGECAPAN                                              Satu sendok the gula dalam 2 galon air
PENCIUMAN                                                Satu tetes parfum diteteskan ke dalam volume enam ruang
SENTUHAN                                                   Sayap lalat yang terbang di dekat pipi ana dengan jarak 1 cm
Ambang Mutlak
Cara yang paling umum untuk menilai sensitivitas modalitas sensorik adalah menentukan besar minimum stimulus yang dapat dibedakan dari tidak ada stimulus sebagai contohnya, cahaya terlemah yang dapat dibedakan dari kegelapan. Besar minimum ini dinamakan ambang mutlak. Prosedur yang digunakan untuk menentukan ambang dinamakan metoda psikofisik.
MENDETEKSI PERUBAHAN INTENSITAS
Contohnya suatu nada harus memiliki perbedaan intensitas sebesar tertentu sebelum satu nada terdengar lebih nyaring dari nada lain. Perbedaan minimum besarnya stimulus yang diperlukan umtuk membedakan dua stimuli dinamakan ambang perbedaan (differencs threshold) atau just noticeable difference (jnd)
Penyandian Sensorik
DARI RESEPTOR KE OTAK
Tiap indra berespons terhadap stimulus tertentu energi cahaya untuk penglihatan, energy mekanis untuk pendengaran dan sentuhan, energy kimia untuk penciuman dan pengecapan. Tetapi otak hanya berbicara dengan bahasa sinyal listirk yang berhubungan dengan pelepasan saraf. Tiap modalitas sensorik harus diubah (ditranslasikan) terlebih dahulu dari energy fisiknya menjadi energy listrik sehingga sinyal tersebut akhirnya dapat mencapai otak, proses ini dinamakan transduksi. Proses ini dilakukan oleh sel khusu di organ indra yang dinamakan reseptor.
 Reseptor untuk pendengaran adalah sel rambut halus yang terletak di dalam telinga, getaran di udara yang merupakan stimulus untuk suara menyebabkan pembengkokkan sel-sel rambut tersebut yang menyebabkan implus saraf. Suatu reseptor dalah jenis sel saraf atau neuron khusus.
 
Indra Visual
Manusia memiliki indra berikut : visual(penglihatan), auditorius(pendengaran), penciuman, pengecapan, sentuhan(indra kulit), dan indra tubuh(yang bertanggung jawab untuk mengetahui posisi kepala relative terhadap tubuh)
Cahaya dan penglihatan
Untuk penglihatan energy fisiknya adalah cahaya. Cahaya adalah radiasi elektromagnetik (energy yang dihasikan oleh osilasi materi bermuatan listrik) dan masuk dalam rangkaian sinar kosmik, sinar-X, sinar ultraviolet dan infra merah dan gelombang radio dan televisi. Mata kita hanya sensitive pada panjang gelombang kira-kira 400 s/d 700 nm. Nanometer adalah satu per miliar meter, enegi yang terlihat hanya mencakup bagian yan sangat kecil dari gelombang elektromagnetik. Mata memilki 2 sistem yaitu membentuk citra dan mentransduksikan citra ke impuls listrik. Sistem pembentuk citra terdiri dari kornea. Kornea adalah bagian transparan di permukaan depan mata, cahaya masuk melalui mata, dan cahaya dibiaskan kearah dalam untuk membentuk citra. Lensa adalah melengkapi proses pemfokusan cahaya di retina lapisan tipis di bagian belakang bola mata. Lensa tidak menjadi cukup pipih untuk menjatuhkan benda jauh di focus, walaupun ia memfokuskan benda dekat secara baik dikatakan miopik atau mata dekat. Mata jauh adalah lensa tidak menjadi cukup sferis untuk memfokuskan benda dekat walaupun ia menfokuskan benda jauh secara baik. Pupil adalah lubang sirkular yang memiliki diameter yang bervariasi sebagai respon dari tingkat cahaya.
            Di retina terdapat 2 tipe sel reseptor, sel batang dan sel kerucut. Sel batang ditunjukan untuk melihat di malam hari, mereka bekerja pada intensitas yang rendah dan menyebabkan sensasi yang tidak berwarna. Sel kerucut paling baik untuk melihat selama siang hari dan mereka berespons terhadap intensitas cahaya yang tinggi dan menyebabkan sensasi warna.
 
INDRA PENDENGARAN (AUDITORIK)
            Telinga mengandung 2 sistem yaitu salah satu sistemnya adalah memperkuat dan mentransmisikan suara ke reseptor dimana sistem lain mengambil alih tugas dan mentransduksikan suara menjadi impuls saraf. Sistem transmisi mencakup telinga luar yang terdiri dari daun telinga/ pinna dan kanalis auditorius dan telinga dalam terdiri dari gendang telinga dan rangkaian tiga tulang pendengaran. Sistem transduksi terletak di telinga dalam yang dinamakan koklea yang berisi reseptor untuk suara. Telinga tengah terdapat sebuah membrane yang dinamakan gendang telinga (membrane timfani:eardrum) tugas telinga tengah adalah mentransmisikan getaran pada gendang telinga melalui suatu ruang yang berisi udara ke membrane lain, foramen ovale(oval window) merupakan gerbang masuk ke telingan dalam dan reseptor. Telinga tengah tersusun dari tiga tulang pendengar yaitu maleus, inkus, dan stapes. Koklea merupakan saluran tulang yang bergulung.
MENDENGAR NADA
            Orang dewasa muda dapat mendengar frekuensi antara 20-20.000Hz(cycles/second) dengan jnd kurang dari 1Hz pada 100 Hz dan meningkat menjadi 100 Hz pada 10.000Hz
TEORI PERSEPSI NADA
            Lord Rutherford, menyatakan bahwa gelombang suara menyebabkan seluruh membran basiralis bergetar dan kecepatan getaran membran menentukan kecepatan impuls serabut saraf disaraf auditorius. Jadi, nada 1000Hz menyebabkan membran basilaris bergetar 1000 kali perdetik, yang menyebabkan saraf di saraf auditorius memicu 1000 implus perdetik dan otak menginterpretasikan hal ini sebagai nada tertentu karena teori ini menyatakan bahwa pendengaran nada tergantung pada bagaimana suara bervariasi menurut waktu dengan dinamakan teori temporal atau teori frekuensi 
 
 
 
Tingkat                        Contoh                                                                                    Waktu pemaparan
Desibel                                                                                                                      
0                      Suara terlemah yang dapat terdengar telinga manusia                            yang berbahaya
30                    Perpustakaan yang tenang, bisikan lembut
40                    kantor yang tenang, ruang keluarga, kamar tidur yang jauh
                        Dari lalulintas
50                    lalulintas lenggang di kejauhan, refrigerator, hembusan angin                  tk.kritis dimulai
                        Lembut
60                    Air Conditinier pada jarak 20 kaki, percakapan, mesin jahit             lebih dari 8 jam 

70                    lalulintas yang sibuk, tabulator kantor, restoran yang bising                     kurang dari 8 jam                 
80                    kereta bawah tanah, lalulintas kota yang sangat padat, alarm jam          2 jam
                        Pada jarak 2 kaki bising di pabrik                                                       
90                    Lalulintas truk, peralatan rumah yg bising, perkakas toko,              Bahaya segera                  
                        Pemotong jerami

100                  gergaji mesin, penematik drill                           Setiap pemaparan                                                        
120                  konser rock di depan speaker, sandblasting, Guntur.                             Adalah berbahaya                      
140                  ledakan pistol, pesawat jet.                                                                    Ketulian tidak dapat                                                                                     
         
180                  landasan luncur roket                                           Dihindari.                                                                                         
                                                                                                                                 

Rabu, 13 April 2011

Kuasai Kecerdasan Emosi Anda!

"Siapapun bisa marah. Marah itu mudah.
Tetapi, marah pada orang yang tepat,
dengan kadar yang sesuai, pada waktu
yang tepat, demi tujuan yang benar, dan
dengan cara yg baik, bukanlah hal mudah."

-- Aristoteles, The Nicomachean Ethics.

Mampu menguasai emosi, seringkali orang
menganggap remeh pada masalah ini.
Padahal, kecerdasan otak saja tidak
cukup menghantarkan seseorang mencapai
kesuksesan.

Justru, pengendalian emosi yang baik
menjadi faktor penting penentu
kesuksesan hidup seseorang.

Kecerdasan emosi adalah sebuah gambaran
mental dari seseorang yang cerdas dalam
menganalisa, merencanakan dan
menyelesaikan masalah, mulai dari yang
ringan hingga kompleks.

Dengan kecerdasan ini, seseorang bisa
memahami, mengenal, dan memilih
kualitas mereka sebagai insan manusia.
Orang yang memiliki kecerdasan emosi
bisa memahami orang lain dengan baik
dan membuat keputusan dengan bijak.

Lebih dari itu, kecerdasan ini terkait
erat dengan bagaimana seseorang dapat
mengaplikasikan apa yang ia pelajari
tentang kebahagiaan, mencintai dan
berinteraksi dengan sesamanya.

Ia pun tahu tujuan hidupnya, dan akan
bertanggung jawab dalam segala hal yang
terjadi dalam hidupnya sebagai bukti
tingginya kecerdasan emosi yang
dimilikinya.

Kecerdasan emosi lebih terfokus pada
pencapaian kesuksesan hidup yang
*tidak tampak*.

Kesuksesan bisa tercapai ketika
seseorang bisa membuat kesepakatan
dengan melibatkan emosi, perasaan dan
interaksi dengan sesamanya.

Terbukti, pencapaian kesuksesan secara
materi tidak menjamin kepuasan hati
seseorang.

Di tahun 1990, Kecerdasan Emosi (yang
juga dikenal dengan sebutan "EQ"),
dikenalkan melalui pasar dunia.

Dinyatakan bahwa kemampuan seseorang
untuk mengatasi dan menggunakan emosi
secara tepat dalam setiap bentuk
interaksi lebih dibutuhkan daripada
kecerdasan otak (IQ) seseorang.

Sekarang, mari kita lihat, bagaimana
emosi bisa mengubah segala keterbatasan
menjadi hal yang luar biasa....

Seorang miliuner kaya di Amerika
Serikat
, Donald Trump, adalah contoh
apik dalam hal ini. Di tahun 1980
hingga 1990, Trump dikenal sebagai
pengusaha real estate yang cukup
sukses, dengan kekayaan pribadi yang
diperkirakan sebesar satu miliar US
dollar.

Dua buku berhasil ditulis pada puncak
karirnya, yaitu "The Art of The Deal
dan Surviving at the Top"
. Namun jalan
yang dilalui Trump tidak selalu
mulus...

Hilda ingat depresi yang melanda dunia
di akhir tahun 1990? Pada saat itu
harga saham properti pun ikut anjlok
dengan drastis. Hingga dalam waktu
semalam, kehidupan Trump menjadi sangat
berkebalikan.

Trump yang sangat tergantung pada
bisnis propertinya ini harus menanggung
hutang sebesar 900 juta US Dollar!
Bahkan Bank Dunia sudah memprediksi
kebangkrutannya.

Beberapa temannya yang mengalami nasib
serupa berpikir bahwa inilah akhir
kehidupan mereka, hingga benar-benar
mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh
diri
.

Di sini kecerdasan emosi Trump
benar-benar diuji. Bagaimana tidak,
ketika ia mengharap simpati dari mantan
istrinya, ia justru diminta memberikan
semua harta yang tersisa sebagai ganti
rugi perceraian mereka.

Orang-orang yang dianggap sebagai teman
dekatnya pun pergi meninggalkannya
begitu saja. Alasan yang sangat
mendukung bagi Trump untuk putus asa
dan menyerah pada hidup. Namun itu
tidak dilakukannya.

Trump justru memandang bahwa ini
kesempatan untuk bekerja dan mengubah
keadaan. Meski secara finansial ia
telah kehilangan segalanya, namun ada
"intangible asset" yang tetap
dimilikinya.

Ya, Trump memiliki pengalaman dan
pemahaman
bisnis yang kuat, yang jauh
lebih berharga dari semua hartanya yang
pernah ada!

Apa yang terjadi selanjutnya?

Fantastis, enam bulan kemudian Trump
sudah berhasil membuat kesepakatan
terbesar dalam sejarah bisnisnya.

Tiga tahun berikutnya, Trump mampu
mendapat keuntungan sebesar US$3
Milliar. Ia pun berhasil menulis
kembali buku terbarunya yang diberi
judul "The Art of The Comeback".

Dalam bukunya ini Trump bercerita
bagaimana kebangkrutan yang menimpanya
justru menjadikannya lebih bijaksana,
kuat dan fokus daripada sebelumnya.

Bahkan ia berpikir, jika saja musibah
itu tidak terjadi, maka ia tidak akan
pernah tahu teman sejatinya dan tidak
akan menjadikannya lebih kaya dari yang
sebelumnya. Luar biasa bukan? :-)

Kecerdasan Emosi memberikan seseorang
keteguhan untuk bangkit dari kegagalan,
juga mendatangkan kekuatan pada
seseorang untuk berani menghadapi
ketakutan.

Tidak sama halnya seperti kecerdasan
otak atau IQ, kecerdasan emosi hadir
pada setiap org & bisa dikembangkan.

Berikut beberapa tips bagaimana cara
mengasah kecerdasan emosi:

1. Selalu hidup dengan keberanian.

    Latihan dan berani mencoba hal-hal baru
    akan memberikan beragam pengalaman dan
    membuka pikiran dengan berbagai
    kemungkinan lain dalam hidup.

2. Selalu bertanggung jawab dalam
    segala hal.


    Ini akan menjadi jalan untuk bisa
    mendapatkan kepercayaan orang lain dan
    mengendalikan kita untuk tidak mudah
    menyerah. "being accountable is being
    dependable"


3. Berani keluar dari zona nyaman.

    Mencoba keluar dari zona nyaman akan
    membuat kita bisa mengeksplorasi banyak
    hal.

4. Mengenali rasa takut dan mencoba
    untuk menghadapinya.


    Melakukan hal ini akan membangun rasa
    percaya diri dan dapat menjadi jaminan
    bahwa segala sesuatu pasti ada
    solusinya.

5. Bersikap rendah hati.

    Mau mengakui kesalahan dalam hidup
    justru dapat meningkatkan harga diri
    kita.

So, kuasailah kecerdasan emosi Hilda!

Karena mengendalikan emosi merupakan
salah satu faktor penting yang bisa
mengendalikan Kita menuju sukses dan
juga menikmati warna-warni kehidupan. :-)

Tersenyumlah Untuk Masa Depan Mu ^_~

Kesendirian Tidak Selalu Mematikan!

Teman, banyak orang yang tidak menyukai kesendirian,
karena waktu yang dilewati terasa lebih panjang dan
melelahkan.

'Sendiri oh sendiri'... Ternyata hal remeh ini bisa
menjadi masalah besar bagi sebagian orang!

Apakah Kita termasuk yang demikian? :-)

Memang, kesendirian seringkali diidentikkan dengan hal
yang menakutkan, mengesalkan, bahkan menjadi simbol
kesedihan. Namun, jika kita mau membuka pikiran,
sebenarnya kesendirian itu tidak selalu mematikan!

Kesendirian bisa memiliki dua makna...

Pertama, kesendirian menyangkut fisik yang sebenarnya,
tanpa ada orang di sekitarnya. Kedua, hanya berbentuk
perasaan saja.

Bisa jadi seseorang berada di tengah keramaian, namun
merasakan kesunyian. Mungkin Kita pernah mengalami
hal serupa, terutama ketika menemui masalah dengan
rekan kerja, sahabat, keluarga, atau pacar? :-) dan lain
sebagainya..!

Satu hal yang perlu Kita ingat, kesendirian dengan arti
apapun sebenarnya bukan masalah jika kita mampu
mengelolanya dengan baik, atas perasaan, sikap dan
segala situasinya.

Bagaimana kita bisa mengelola kesendirian supaya lebih
bermakna? Lakukan hal berikut :

1. Cari kesibukan dengan melakukan aktivitas positif
    yang sangat Kita sukai, misalnya dengan membaca,
    menulis, olahraga, menyanyi? :-) Apapun kesukaan
    Kita. Dengan cara ini, kesendirian akan terasa lebih
    menyenangkan!

2. Kedua, ingat-ingat kembali hal-hal yang menjadi
    impian Kita dan belum sempat dilakukan. Kita bisa
    membuka agenda-agenda pribadi, foto-foto jaman
    dulu, buku-buku, dan lain sebagainya.

    Percaya, cara ini akan menyadarkan Kita akan
    sempitnya waktu untuk mewujudkan segalanya.
    Kalau sudah begini, bukankah kesendirian itu jadi
    menyenangkan? ;-)
 
3. Ketiga, buat daftar sebanyak-banyaknya tentang
    keinginan yang ingin Kita wujudkan selagi masih
    hidup. Mungkin dengan cara menuliskan kembali
    'keinginan gila' saat Kita masih kecil? Atau mimpi-
    mimpi lain yang belum terlaksanakan?

    Saat itu Kita akan sadar, ternyata banyak sekali
    hal yg memerlukan kesendirian utk mewujudkannya!

4. Dan yang terakhir.... Sebenarnya ini merupakan hal
    *utama* dan yang pertama yang harus Kita lakukan...
    Mendekatlah kepada Yang Maha Mencinta diri Kita.
    Kesendirian ini akan semakin menyadarkan hakekat
    keberadaan Kita di dunia.

    Semakin keyakinan ini kuat, maka akan semakin
    kokoh kemampuan Kita mengarungi kehidupan,
    dengan segala situasinya.

Intinya, jangan biarkan Kita terjebak dalam kesendirian
dengan suasana 'hati yang negatif', membiarkannya
berlarut-larut, hingga membuat Kita putus asa.

Kalau Kita mau membuka mata, kita sebenarnya tidak
pernah benar-benar sendiri. Ada orang lain di sekitar
kita.

Yang jelas, pasti selalu ada orang yang bisa Kita
jadikan teman, dan ajak bicara!

Jika Kita mau terbuka, dalam kesendirian Kita bisa
merenungkan banyak hal. Dalam kesendirian Kita bisa
menemukan kedewasaan, kebijaksanaan, ide brilian,
dan memaksimalkan potensi yang Kita miliki.

Dalam kesendirian pula Kita bisa mengungkap
kejujuran, yang bisa jadi terkalahkan oleh sombong dan
ego yang seringkali Kita temukan di keramaian!

Tidak bisa dipungkiri, kesendirian bisa datang kapan
saja kepada setiap orang, termasuk kepada Kita.

Nah, jika suatu saat atau bahkan saat ini Kita sedang
dilanda 'kesepian' alias merasa 'sunyi sepi sendiri',
Kita harus ingat, bahwa kesendirian tidak selamanya
mematikan!

Kelola-lah perasaan Kita dengan baik, dan buatlah
kesendirian menjadi lebih bermakna. :-)


Tersenyumlah Untuk Masa Depan Mu ^_~